ALLAH Pemberi Rezeki

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan ALLAH lah yang memberi rezki nya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (Al Qur’an | Huud [11]:6)

Dalam surat Hud ayat 6 disebutkan, “Wamaa min daabbatin fil ardhi illaa ‘alallaahi rizquhaa wa ya’lamu mustaqqahaa wamustauda’ahaa” (Dan tidak ada makhluk hidup di muka bumi ini, kecuali ALLAH yang akan memberikan rezkinya. Dan Dia mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya).

Jika kita cermati, kita tidak akan cepat menyalahkan takdir atau menyalahkan ALLAH, ketika kita disempitkan rezki oleh ALLAH. Pemberian rezki bukanlah ukuran sayangnya ALLAH kepada manusia, karena semua makhluk pasti akan diberikan rezki. Kita tidak boleh berbangga dengan limpahan rezki dan tidak boleh berkecil hati dengan rezki yang pas-pasan. Tiap manusia mempunyai jatah rezki yang berbeda dengan jatah orang lain.

Seseorang tidak akan bisa merebut rezki orang lain. Inilah ungkapan puncak ma’rifah kepada kekuasaan ALLAH seperti yang diungkapkan oleh Imam Hasan Al-Bashri ketika ditanya oleh muridnya, “Wahai guruku, apa rahasia zuhud baginda?” Kemudian Syeikh memberikan 4 rahasia dan salah satu rahasianya adalah ‘alimtu anna rezqii laa ya-khudz ghairii fatma-annat qalbii (aku tahu bahwa rezkiku tidak akan diambil oleh orang lain, maka hatiku menjadi tenang).

Ketenangan mengarungi kehidupan adalah modal untuk sampai kepada tujuan. Hati yang tenang akan banyak menyelesaikan permasalahan. Ketenangan tidak akan datang dengan sendiri. Ketenangan adalah puncak dari keimanan dan ingat kepada ALLAH. Iman yang didasari ma’rifah dan ingat akan kehambaannya di sisi ALLAH.

Ingatlah bahwa hanya dengan mengingat ALLAH, hati akan menjadi tenang. Wallahu a’lam