Ada
empat ciri orang bertaqwa kepada ALLAH SWT, yakni Al-khoufu minal jalil,
Al-amalu bittanzil, Al-qonaatu bil qolil, dan Al-isti‘dad liyaum ar-rahil.
Al-khoufu
minal jalil adalah orang yang takut kepada ALLAH SWT dan selalu merasa diawasi.
Rasa takut merupakan ciri orang yang berilmu. Agar sifat tersebut dapat kita
miliki, ada dua tips. Pertama, menjadikan segala aktivitas positif sesuai
perintah ALLAH dan merasa aktivitas ini adalah aktivitas yang terakhir kali.
Tips kedua, senantiasa ikhlas memberikan yang terbaik.
Al-amalu
bittanzil adalah seseorang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Sangatlah sombong jika kita tidak mau memulai dan mengakhiri hari dengan
membaca Al-Qur’an. Padahal segala hal yang sudah diberikan ALLAH kepada kita,
semuanya agratis. Oleh karena itu, janganlah kita termasuk orang-orang yang
sombong. Jangan biarkan satu hari pun berlalu tanpa membaca Al-Qur’an.
Al-qonaatu
bil qolil adalah orang yang menerima apa yang diberikan ALLAH SWT apa adanya.
Selalu merasa cukup dengan pemberian tersebut. Sebab, apa yang baik menurut
kita, belum tentu baik menurut ALLAH, sedangkan apa yang baik menurut ALLAH
sudah tentu baik untuk kita. Orang-orang yang tidak qanaah akan seperti buih di
lautan, karena mereka akan selalu terombang-ambing akibat bersandar pada
kedudukan, jabatan, dan harta.
Ciri
orang bertaqwa terakhir, Al-isti‘dad liyaum ar-rahil adalah seseorang yang
bersiap-siap menuju hari perpisahan, hari keberangkatan yakni kematian.
Orang-orang yang bodoh adalah mereka yang lalai terhadap kematian. Sedangkan
orang-orang yang cerdas adalah mereka yang senantiasa mengingat kematian dan
mempersiapkan segalanya menuju alam yang kekal tersebut. Oleh karena itu,
tanamkan rasa takut., amalkan, lalu tingkatkan kualitas dan kuantitas berinteraksi
dengan Al-Qur’an.
"Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran?" (QS. Al Qamar : 17, 22, 32, 40)