Diriwayatkan dari Jarir bin Abdillah
al-Bajalli bahwa seorang laki-laki dari golongan Anshor datang kepada
Rasulullah SAW membawa sejumlah emas yang memenuhi dua telapak tangannya. Ia
berkata, “Emas ini aku sedekahkan fi sabilillah.” Lalu, Abu Bakar RA berdiri
dan memberikan sedekah, kemudian disusul Umar RA. Tak lama, orang-orang
Muhajirin berdiri dan semua bersedekah.
Rasulullah SAW tersenyum sehingga tampak
kecerahan di wajahnya dan kedua pipinya. “Barang siapa yang membuat sunah
(kebiasaan), baik dalam Islam, kemudian diikuti oleh orang-orang setelahnya,
maka baginya pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun.
Dan barang siapa yang membuat sunah kejahatan dalam Islam dan ditiru
setelahnya, maka akan mendapat dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa
dikurangi sedikit pun”.
Laki-laki Anshor dalam hadist di atas
dianggap sebagai pembuka pintu kebajikan karena mendorong para sahabat lain
untuk bersedekah. Sebaliknya, kalau ada orang yang memberikan contoh kejahatan,
dia akan menerima semua dosa orang-orang yang mengikutinya.
“Kami menuliskan apa yang telah mereka
kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami
kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)"
(QS Yasiin: 12 dan an-Nahl: 25)
Qabil adalah orang pertama yang
mencontohkan pembunuhan di dunia. Karenanya, semua dosa pembunuhan yang
dilakukan orang lain yang menirunya sampai hari kiamat akan dipikulkan atas
Qabil.
Kebaikan memiliki banyak gudang sebagaimana
kejahatan memiliki gudang-gudang. Di antara gudang kebaikan adalah yayasan
pendidikan Islam, ormas yang memperjuangkan Islam, dan pemimpin Islami.
Bila seorang pemimpin mencontohkan kebaikan
atau menyuruh rakyatnya untuk melakukan kesalehan, dia adalah kunci pembuka
kebajikan yang akan mendapatkan pahala keshalehan semua orang yang
mengikutinya. Betapa besar pahala para pemimpin bila saleh dan adil.
Tapi sebaliknya, bila pemimpin seperti
Firaun yang mencegah orang mengikuti Nabi Musa AS apalagi mengaku sebagai
Tuhan, akan ditimpakan atasnya semua dosa yang tersesat karenanya.
“Sesungguhnya di antara manusia ada yang
menjadi kunci pembuka pintu kebajikan dan menjadi penutup pintu kejahatan. Dan
di antara mereka ada yang menjadi kunci pintu kejahatan dan penutup pintu
kebajikan. Berbahagialah orang yang dijadikan Allah sebagai pembuka kebajikan
dan celakalah orang yang menjadi pembuka pintu kejahatan” (HR Ibnu majah)
Lembaga pendidikan Islam yang mengader
generasi Muslim kaffah adalah gudang kebaikan karena di dalamnya terdapat
guru-guru yang mengajar agama, anak santri, dan pegawai yang bekerja ikhlas.
Semua orang yang terlibat dalam mengurusi lembaga seperti ini dianggap sebagai
pembuka pintu kebaikan.
Semoga kita menjadi kunci pembuka gudang
kebaikan dalam semua situasi dan kondisi. Aamiin..