Menangis Sunnah Para Nabi

Manfaat menangis
Sudah banyak dilakukan penelitian ilmiah yg membuktikan bahwa menangis memiliki manfaat bagi kesehatan manusia, baik fisik maupun psikis. Dr. Simon Moore [Psikolog London Metropolitan University] mengatakan, ‘Menangis adalah pelepasan emosi yg paling tepat saat kita tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata’. Air mata yg dikeluarkan saat kita sedang emosional mengandung hormon endorphin/stres sehingga bisa membuat perasaan lebih lega. Menangis juga diketahui bisa menurunkan tekanan darah & denyut nadi. Tangisan yg disertai air mata adalah reaksi alami ketika seseorang berada dalam kondisi tertentu: gembira, sedih, takut, dll. Ada orang yg mudah menangis, ada juga yg sulit menangis, tergantung tingkat emosi dan mental setiap manusia.

Tidak semua tangisan menunjukkan sifat cengeng/lemah mental. Sebaliknya, jarang/sedikit menangis, bahkan tidak pernah menangis, belum tentu memiliki sifat pemberani/kuat mental. Akan kita lihat nanti bahwa para Nabi termasuk Nabi Besar Muhammad SAW, Imam Ali, para Imam dan para sahabat, seringkali menangis. Padahal beliau-beliau adalah manusia pemberani, dan tak ada keraguan dalam hal ini.

Islam Menekankan Banyak Menangis
Rasa takut adalah salah satu penyebab tangis. Dan rasa takut yg termulia ialah takut kepada ALLAH SWT, hal ini berbeda dgn takut pada selain-Nya. Takut pada Selain ALLAH SWT akan menyebabkan seseorang menjauh darinya, seperti takut ular, atau hewan liar lainnya, atau takut pada orang jahat. Sedangkan takut pada ALLAH SWT justru menyebabkan seseorang berusaha mendekati-Nya. Seperi do’a ini, yang artinya : “Wahai Dzat dimana orang yang takut akan lari (mendekat) kepada-Nya”.

Berikut ini beberapa ayat Al-Qur’an memuji orang2 yg menangis karena takut pada ALLAH SWT:
“Orang-orang yg telah diberi ilmu sebelumnya, jika dibacakan kepada mereka (ayat-ayat ALLAH) mereka tersungkur bersujud dgn dagu mereka. Mereka berkata, Maha suci Tuhan kami, tak lain janji Tuhan kami pasti terlaksana. Mereka tersungkur dgn dagu mereka dan menangis serta bertambah khusyu" (Holy Quran | Al-Isra 107-109).

Dalam Surat Maryam 58, setelah menyebut keutamaan para Nabi dari keturunan Adam; Nuh & Ibrahim AS, serta keturunan beliau berdua seperti para Nabi dari Bani Israel, ALLAH SWT mengatakan bahwa Beliau2 itu adalah orang yg selalu tersungkur bersujud serta menangis jika dibacakan kepada mereka firman-firman-Nya.

Dalam Surat Hud 75, ALLAH SWT memuji Nabi Ibrahim as dgn Firman-Nya; yg artinya:
“Sesungguhnya Ibrahim Itu berhati lembut, sering bersedih dan bertaubat.”

Tangis Rasulullah SAW:
1.Rasulullah SAW menangis ketika menjenguk Sa’ad bin Ubadah yg sedang sakit, dan orang2 pun ikut menangis.

2.Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, juga Sunan Abi Dawud dan Ibn Majah: Anas berkata,”Kami masuk bersama Rasulullah SAW, sementara Ibrahim (Putra Rasulullah SAW) dalam keadaan sakaratul maut. Wajah Rasulullah basah dengan linangan airmata. Melihat itu, Abdurrahman bin Auf berkata, “Engkau ya Rasul ALLAH, (menangis)?”. Beliau  menjawab, “Wahai Ibnu Auf, ini adalah rahmat.”. Kemudian Beliau menjelaskan lagi, “Mata menangis, hati bersedih, tapi kita tidak mengucapkan apapun kecuali yg diridhoi oleh ALLAH. Dan kami sangat sedih dngn perpisahanmu, wahai Ibrahim”.

3.Dalam Shahih Bukhari & Muslim, juga Sunan Abu Dawud & Nasai, diriwayatkan bahwa salah satu putri Rasulullah SAW mengutus seseorang pada beliau memberitahukan bahwa anaknya meninggal, seraya meminta pada beliau agar datang melihat. Rasulullah SAW segera berangkat dan ditemani Sa’ad bin Ubadah & beberapa sahabat. Jenasah anak itu diserahkan pada Rasulullah SAW yg sedang menangis terisak-isak dan airmata beliau jatuh berderai. Sa’ad berkata, “Apa ini, ya rasul ALLAH?”. Beliau menjawab,”ini adalah rahmat, yang ALLAH ciptakan di dalam hati hamba-hambanya. ALLAH hanya menyayangi hambanya yang penyayang”.

4.Tangis Rasulullah SAW untuk paman beliau, Hamzah bin Abdul Muthalib. Dalam kitab Thabaqat Al-kubra, dikisahkan bahwa setelah perang uhud, Rasulullah SAW mendengar tangisan kaum perempuan anshar yg menangisi keluarga mereka yg gugur syahid. Lalu Rasulullah SAW berkata,”akan tetapi Hamzah tidak ada yang menangisinya”. Mendengar ucapan beliau itu,Sa’ad bin Muadz mengajak kaum perempuan dari Bani Abdul Asyhal agar berkumpul untuk menangisi paman Nabi itu, yakni Hamzah ra. Sejak saat itu, setiap kali mereka akan menangisi mayit maka mereka memulai dengan menangisi Hamzah.
5. Rasulullah SAW juga menangisi para syuhada yg gugur dalam perang mu’tah. Beliau telah lebih dulu mengetahui gugurnya Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib&Abdullah bin Rawahah dan memberitahukan hal itu kepada penduduk madinah dengan berlinangan air mata.

6. Secara khusus demi Ja’far bin Abi Thalib, Rasulullah SAW mengumpulkan anak-anak Ja’far. Beliau menciumi mereka seraya kedua mata  beliau bercucuran air mata. Asma, istri Ja’far bertanya,”Apa yg membuatmu menangis?, Apakah berita tentang Ja’far & pasukannya telah sampai kepadamu”. Rasulullah SAW menjawab,”Benar, Mereka Semua (para panglima itu) telah gugur hari ini,” Ama pun bangun dan berteriak lalu mengumpulkan kaum perempuan. Fatimah as masuk dalam keadaan menangis seraya berseru,” aduhai pamanku.” Rasulullah SAW berkata.”menangislah orang yg akan menangis untuk orang seperti  Ja’far”.

7. Dalam Shahih muslim dan lain-lain, Abu hurairah diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW Berziarah ke pusara ibunda Beliau. Di situ Beliau menangis, sehingga membuat semua orang yg bersama Beliau ikut menangis.

8. Rasulullah SAW menangisi cucu Beliau Imam Husein as. Dari Ummu Fadl binti Harits, suatu hari aku menjumpai Rasulullah SAW dan aku meletakkan bayi tersebut kepangkuan beliau. Ketika aku menoleh kepada beliau, aku lihat kedua mata beliau mencucurkan airmata. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, ada apa dengan Anda?”. Beliau menjawab, “Tadi Jibril as datang dan memberitakan kepadaku bahwa umatku akan membunuh putraku ini”. Aku terkejut dan bertanya, “Putramu ini?”. Beliau menjawab, “Ya, Putraku ini. Dan Jibril memberiku tanah dari tanahnya, berwarna merah.”

Detik pertama waktu kelahiran seorang bayi dihiasi dengan tangisan. Perindu akhirat menangis karena dunia yang datang. Hidup dimulai dengan tangis, dimuliakan dengan tangis, dicela oleh tangis dan diakhiri dengan tangis.

"Ada dua titisan yang ALLAH cintai, pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh karena takut kepada ALLAH." [Sabda Rasulullah]

"Tangisan seorang pendosa lebih ALLAH cintai daripada tasbih para wali." [Sabda Rasulullah]

"Kejahatan yang diiringi oleh rasa sedih, lebih ALLAH sukai dari satu kebaikan yang menimbulkan rasa takabur." [Sabda Rasulullah]

"Jika kamu tahu apa yang aku tahu niscaya kamu banyak menangis dan sedikit ketawa." [Sabda Rasulullah]

Menangislah wahai diri, agar senyumanmu banyak di akhirat nanti. Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim saat ditanya : "Kenapa engkau menangis?" "Aku tidak mempunyai anak lagi untuk aku kirimkan ke medan Perang," jawabnya.
Menangislah di sini, sebelum menangis di sana..