Statement/pernyataan ilmuan
tentang Kebenaran Al Quran
1. Prof. Yoshihide Kozai
Guru Besar Universitas Tokyo dan Direktur
The National Astronomical Observatory, Mikata, Tokyo, Jepang.
"Sulit membayangkan bahwa tipe pengetahuan
ini telah ada pada 1400 tahun yang lalu. Mungkin ada beberapa hal mereka
memiliki ide sederhana tetapi untuk menggambarkan hal ini secara detail sangat
susah. Sehingga, hal ini tidak didefinisikan ilmu pengetahuan manusia secara
sederhana. Beberapa di antara mereka mengatakan bahwa pengetahuan bisa berasal
dari luar alam semesta ini"
“Saya sangat terkesan dengan menemukan
fakta-fakta kebenaran astronomi dalam Al Quran, dan bagi kami para astronom
modern telah mempelajari potongan-potongan yang sangat kecil dari alam semesta,
kami telah memusatkan upaya kami untuk memahami bagian terkecil itu. Karena
dengan menggunakan teleskop, kami dapat melihat bagian yang paling kecil dari
langit tanpa berpikir tentang alam semesta. Dan Al Quran menjawab semua
pertanyaan dan apa yang dikatakan Al Quran tentang astronomi benar tidak ada
kesalahan sedikitpun, dan Al Quran ini merupakan jalan dan patner buat saya untuk
investigasi alam semesta"
4. Prof. Dr. E. Marshall Johnson
5. Prof. Dr. Gerald C. Goeringer
6. Prof. DR. Keith L. Moore
7. Prof.Dr. Joe Leigh Simpson
8. Prof. Dr. Alfred Kroner
9. Prof. Dr. Tejatat Tejasen
10. Napoleon Bonaparte
11. W.E. Hocking dalam “Spirit of World Politics New York 32″, p. 461
12. E. Denisen Ross dari “Introduction to the Koran-George Sale”, p. 5
13. George Sale dalam buku “Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse”
14. G. Margoliouth dalam buku “Introduction to the Koran” (kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918
15. DR. John William Draper dalam buku “A History of the intelectual Development in Europe”, London, 1875, jilid 1 , p. 343-344
16. Prof. H. A. R. Gibb dalam buku “Mohammadanism”, London, 1953, p. 33
17. Harry Gaylord Dorman dalam buku “Towards Understanding lslam”, New York, 1948, p.3
18. Prof. Palmer, Ahli Geologi ternama Amerika Serikat
19. Professor Armstrong
20. Prof. Dr. Maurice Bucaille
2. Prof. Dr. T. V. N. Persaud
Ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak dan
ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba,
Winnipeg, Menitoba,Kanada.
Persaud is Professor of Anatomy, Professor
of Pediatrics and Child Health, and Professor of Obstetrics, Gynecology, and
Reproductive Sciences at the University of Manitoba, Winnipeg, Manitoba,
Canada. There, he was the Chairman of the Department of Anatomy for 16 years.
He is well-known in his field. He is the author or editor of 22 textbooks and
has published over 181 scientific papers. In 1991, he received the most
distinguished award presented in the field of anatomy in Canada, the J.C.B.
Grant Award from the Canadian Association of Anatomists. When he was asked
about the scientific miracles in the Quran which he has researched, he stated
the following:
Dia mengatakan: “Muhammad tidak bisa
menulis dan membaca, seorang yang genius pun tidak akan mampu membuat
pernyataan yang menakjubkan dan akurat tentang fakta kebenaran ilmiyah. Dan semua
yang tertulis di dalam Al Quran pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan
dengan peralatan ilmiah dan tidak menyulitkan akal saya untuk menerima dan
mengatakan bahwa Al Quran adalah wahyu Ilahi. We're talking about 1400 years
ago, you have some illiterate person making profound statements that are
amazingly accurate, of a scientific nature..”
3. Prof. Dr. William W. Hay
Hay is a well-known marine scientist. He is
Professor of Geological Sciences at the University of Colorado, Boulder,
Colorado, USA. He was formerly the Dean of the Rosenstiel School of Marine and
Atmospheric Science at the University of Miami, Miami, Florida, USA. After a
discussion with Professor Hay about the Quran’s mention of recently discovered
facts on seas.
He said:. "I find it very interesting
that this sort of information is in the ancient scriptures of the Holy Quran,
and I have no way of knowing where they would have come from. But I think it is
extremely interesting that they are there and this work is going on to discover
it, the meaning of some of the passages"
4. Prof. Dr. E. Marshall Johnson
Guru Besar ilmu Anatomi dan Perkembangan
Biologi, Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika
Serikat. and the Director of the Daniel Baugh Institute. He was also the
President of the Teratology Society. He has authored more than 200
publications. In 1981, during the Seventh Medical Conference in Dammam, Saudi
Arabia, Professor Johnson said in the presentation of his research paper:
“Al Quran tidak hanya menjelaskan
perkembangan dari bentuk eksternal, tetapi juga menekankan tahap internal,
tahapan dalam embrio, penciptaan dan perkembangannya, menekankan peristiwa
besar yang diakui oleh ilmu pengetahuan kontemporer"
“Sebagai seorang ilmuwan, saya hanya bisa
mengatakan sesuatu apa yang dapat saya lihat. Saya bisa mengerti embriologi dan
biologi perkembangan. Saya bisa memahami kata-kata yang diterjemahkan kepada
saya dari Al Quran, dan apa yang dikatakan Al Quran semuanya benar, jikalau
saya pindah ke zaman Nabi Muhammad dan saya membaca Al Quran saya tidak mungkin
bisa menjelaskan apa yang ada dalam Al Quran, dan ini adalah bukti bahwa ini
adalah wahyu Ilahi dan saya percaya itu”
5. Prof. Dr. Gerald C. Goeringer
Professor and Coordinator of Medical
Embryology in the Department of Cell Biology, School of Medicine, Georgetown
University, Washington DC, USA.
In a relatively few ayahs (Qur'anic verses)
is contained a rather comprehensive description of human development from the
time of commingling of the gametes through organogenesis. No such distinct and
complete record of human development such as classification, terminology, and
description existed previously. In most, if not all instances, this description
antedates by many centuries the recording of the various stages of human
embryonic and fetal development recorded in the traditional scientific
literature.
6. Prof. DR. Keith L. Moore
Professor emeritus in the division of
anatomy (department of surgery), former Chair of anatomy from 1974 to 1984 and
associate dean for Basic Medical Sciences (Faculty of Medicine) at the
University of Toronto, Ontario, Canada. He has also worked at the King
Abdulaziz University in Jeddah, Saudi Arabia. Moreover, he is a founding member
of the American Association of Clinical Anatomists (AACA). He was President of
the AACA between 1989 and 1991. He is most known for his textbooks on the
subjects of anatomy and human embryology.
“Telah jelas bagi saya bahwa pernyataan ini
pasti berasal dari Allah melalui Muhammad, sebab hampir seluruh pengetahuan ini
tldak ditemukan sampai beberapa abad setelahnya. Hal ini membuktikan kepada
saya bahwa Muhammad adalah utusan Allah. “Karena pementasan embrio manusia
sangat kompleks, karena proses berkelanjutan perubahan selama perkembangan, dan
sistem klasifikasi baru dapat dikembangkan dengan menggunakan istilah yang
disebutkan dalam Al Qur'an dan Sunnah. Sistem yang diajukan lebih sederhana,
komprehensif, dan sesuai dengan pengetahuan embriologi saat ini”
The intensive studies of the Qur'an and
Hadith in the last four years have revealed a system of classifying human
embryos that is amazing since it was recorded in the seventh century A.D..the
descriptions in the Qur'an cannot be based on scientific knowledge in the
seventh century.
7. Prof.Dr. Joe Leigh Simpson
Ketua Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi
dan Prof. Molecular dan Genetika Manusia, Baylor College Medicine, Houston,
Amerika Serikat and Professor of Molecular and Human Genetics at the Baylor
College of Medicine, Houston, Texas, USA. Formerly, he was Professor of Ob-Gyn
and the Chairman of the Department of Ob-Gyn at the University of Tennessee,
Memphis, Tennessee, USA. He was also the President of the American Fertility
Society. He has received many awards, including the Association of Professors
of Obstetrics and Gynecology Public Recognition Award in 1992. Professor
Simpson studied the following two sayings of the Prophet Muhammad:
these Hadiths (sayings of Muhammad) could
not have been obtained on the basis of the scientific knowledge that was
available at the time of the 'writer'... It follows that not only is there no
conflict between genetics and religion (Islam) but in fact religion (Islam) may
guide science by adding revelation to some of the traditional scientific
approaches... There exist statements in the Qur'an shown centuries later to be
valid which support knowledge in the Qur'an having been derived from God
8. Prof. Dr. Alfred Kroner
Ketua Jurusan Geologi Institut Geosciences,
Universitas Johannnes Gutterburg, Maintz, Jerman.
Dia mengatakan: "Thinking where
Muhammad came from..Dan saya pikir sungguh tidak mungkin bahwa Muhammad bisa
mengetahui banyak hal tentang asal mula alam semesta, karena para ilmuwan hanya
menemukan ini beberapa tahun terakhir dengan metode teknologi yang sangat
canggih, untuk mengungkap fakta ilmiah”
Jika anda menggabungkan semua ini dan anda
menggabungkan semua laporan yang dibuat dalam Al Qur'an dalam hal yang
berhubungan dengan bumi dan pembentukan bumi dan ilmu pengetahuan pada umumnya,
pada dasarnya anda bisa mengatakan bahwa pernyataan yang dibuat ada banyak cara
benar, sekarang dapat dikonfirmasikan dengan metode ilmiah, dan dengan cara,
kita bisa mengatakan bahwa Al Qur'an adalah buku teks ilmu pengetahuan
sederhana untuk orang sederhana. Dan pernyataan Al Qur'an pada waktu Al Qur'an
dituruan tidak dapat dibuktikan, tetapi metode ilmiah modern sekarang ini dapat
membuktikan apa yang dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu”
9. Prof. Dr. Tejatat Tejasen
Professor Tejasen studied various articles
concerning the Qur'an and modern embryology. He spent four days with several
scholars, Muslims and non-Muslims, discussing this phenomenon in the Qur'an and
Hadith. During the 8th Saudi Medical Conference in Riyadh, Saudi Arabia he
stood up and said:
"In the last three years, I became
interested in the Qur'an..From my studies and what I have learned throughout
this conference, I believe that everything that has been recorded in the Qur'an
fourteen hundred years ago must be the truth, that can be proved by the
scientific means.
“Saya pikir inilah saatnya mengucapkan
“Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Tidak ada keraguan bahwa Al Qur'an adalah keajaiban abadi yang kita miliki.
Sebagaimana firman Allah di dalam Al Qur'an”
10. Napoleon Bonaparte
Dari buku “Bonaparte et I’Islarn oleh
Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: “Saya meramalkan bahwa tidak
lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan
tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip-prinsip
ajaran Islam, karena hanyalah Qur’an itu satu-satunya kebenaran yang mampu
memimpin manusia kepada kebahagiaan”
11. W.E. Hocking dalam “Spirit of World Politics New York 32″, p. 461
Dia berkata: “…saya merasa benar
dalam penegasan saya, bahwa Qur’an berisi amat banyak prinsip-prinsip yang
diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa
hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang
dapat dibanggakan oleh dunia Barat”
12. E. Denisen Ross dari “Introduction to the Koran-George Sale”, p. 5
Dia berkata: “Qur’an memegang peranan yang
lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan bible dalam agama Kristen. Ia
bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga
merupakan text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum
kemasyarakatan..Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di
Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan waktu hampir telah
dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern”
13. George Sale dalam buku “Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse”
Dia berkata: “Di seluruh dunia diakui bahwa
Qur’an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni..diakui
sebagai standard bahasa Arab..dan tak dapat ditiru oleh pena manusia..Oleh
karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada
membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa
ALQUR'AN itu berasal dari Tuhan”
14. G. Margoliouth dalam buku “Introduction to the Koran” (kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918
Dia berkata: “Diakui bahwa Qur’an itu
mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau
kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk dalam
kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam efeknya yang
mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang
telah menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang
segar”
15. DR. John William Draper dalam buku “A History of the intelectual Development in Europe”, London, 1875, jilid 1 , p. 343-344
Dia berkata: “Qur’an mengandung
sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang sangat berlimpah-limpah;
susunannya demikian fragmenter, sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran
tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus diterima olehsekalian orang.
Susunan fragmenter ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan
yang sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam
hidup”
16. Prof. H. A. R. Gibb dalam buku “Mohammadanism”, London, 1953, p. 33
Dia berkata sebagai berikut: “Nah, jika
memang Qur’an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat menandinginya.
Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti itu. Kalau sampai mereka tidak
sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka
menerima Qur’an sebagai bukti yang kuat tentang mukjizat”
17. Harry Gaylord Dorman dalam buku “Towards Understanding lslam”, New York, 1948, p.3
Dia berkata: “Kitab Qur’an ini adalah
benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya,
dan merupakan suatu mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan
kebenarannya dan kebenaran Muhammad”
18. Prof. Palmer, Ahli Geologi ternama Amerika Serikat
“llmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan
apa yang telah tertulis di dalam al-Quran beberapa tahun yang lalu. Para
ilmuwan sekarang hanya menemukan apa yang telah tersebut di dalam al-Quran
sejak 1400 tahun yang lalu”
19. Professor Armstrong
Prof. Armstrong was asked a number of
questions about Qur'anic verses dealing with his field of specialisation. He
was eventually asked, "You have seen and discovered for yourself the true
nature of modern Astronomy by means of modern equipment, rockets, and
satellites developed by man. You have also seen how the same facts were
mentioned by the Qur'an fourteen centuries ago. So what is your opinion?"
"That is a difficult question which I
have been thinking about since our discussion here. I am impressed at how
remarkably some of the ancient writings seem to correspond to modern and recent
Astronomy. I am not a sufficient scholar of human history to project myself
completely and reliably into the circumstances that 1400 years ago would have
prevailed.
Certainly, I would like to leave it at
that, that what we have seen is remarkable, it may or may not admit of
scientific explanation, there may well have to be something beyond what we
understand as ordinary human experience to account for the writings that we
have seen
20. Prof. Dr. Maurice Bucaille
Ia adalah penulis best-seller,"The
Bible, The Qur'an and Science" (1976). His classical studies of the
scriptural languages, including Arabic, in association with his knowledge of
hieroglyphics, have allowed him to hold a multidisciplinary inquiry, in which
his personal contribution as a medical doctor has produced conclusive
arguments. His work, "Mummies of the Pharaohs - Modern Medical
Investigations" (St. Martins Press, 1990), won a History Prize from the
Académie Française and another prize from the French National Academy of
Medicine.
His other works include: "What is the
Origin of Man" (Seghers, 1988), "Moses and Pharaoh, the Hebrews in
Egypt", (NTT Mediascope Inc, 1994); and "Réflexions sur le
Coran" (Mohamed Talbi & Maurice Bucaille, Seghers, 1989
After a study which lasted ten years, Dr.
Maurice Bucaille addressed the French Academy of Medicine in 1976 concerning
the existence in the Qur'an of certain statements concerning physiology and
reproduction. His reason for doing that was that:
our knowledge of these disciplines is such,
that it is impossible to explain how a text produced at the time of the Qur'an
could have contained ideas that have only been discovered in modern
times."
"The above observation makes the
hypothesis advanced by those who see Muhammad as the author of the Qur'an
untenable. How could a man, from being illiterate, become the most important
author, in terms of literary merits, in the whole of Arabic literature?
How could he then pronounce truths of a
scientific nature that no other human-being could possibly have developed at
that time, and all this without once making the slightest error in his
pronouncement on the subject?"
Demikianlah pengakuan ilmuan tentang Kebenaran
Al Qur'an dan semua ilmuan mengakui Kebenaran Al Qur'an dan mereka semua yakin
bahwa Al Qur'an adalah kitab suci dari Tuhan..