1.
Orang yang suka berbuat baik diantaranya adalah yang selalu membantu orang
sedang dalam kesusahan. Al-Baqarah 195 : “Sesungguhnya ALLAH mencintai
orang-orang yang berbuat baik”.
Muhsinin
(orang-orang yang berbuat kebaikan) atau orang yang gemar melakukan kebaikan.
Kebaikan yang dimaksud adalah yang bersumber dari AlQur’an dan Hadits serta
akal sehat yang tidak bertentangan dengan wahyu. ALLAH Berfirman: Sesungguhnya ALLAH
mencintai Muhsinin (QS Al Baqarah : 195).
Empat
kali ALLAH secara lugas menyatakan cinta-Nya kepada orang-orang dalam golongan
Muhsinin [2:195, 3:134, 3:148, 5:13, 5:93]. Mereka adalah orang-orang yang:
-
Mengerjakan kebaikan
-
Membelanjakan hartanya di jalan ALLAH, baik dalam kesempitan maupun kelonggaran
-
Menahan amarah
-
Memaafkan orang lain dan tidak menghukum atau mendendam padanya
“Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS Al Baqarah 195)
“Orang-orang
yang menginfakkan hartanya baik di waktu lapang maupun di waktu sempit dan
orang-orang yang mampu menahan amarah serta pemaaf terhadap kesalahan orang
lain. Dan ALLAH mencintai orang-orang yang berbuat baik” (QS Ali Imran 134)
“Barangsiapa
yang menyerahkan diri kepada ALLAH, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya
pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
pula mereka bersedih hati” (QS Al Baqarah 112)
“Dan
barangsiapa yang mengerjakan suatu kebaikan dengan kerelaan hati, maka
sesungguhnya ALLAH Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui” (QS Al Baqarah
158)
“Sembahlah
ALLAH dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS An Nisa 36)
2.
Orang yang suka bertobat dan orang selalu bersuci (menyucikan diri). Al-Baqarah
222 : “Sesungguhnya ALLAH mencintai kepada orang-orang yang bertobat kepada ALLAH
dan orang-orang yang selalu bersuci”.
Tawwabin
(orang-orang yang bertaubat) [2:222], yang artinya orang-orang yang selalu
bertaubat tiap kali berbuat maksiat. ALLAH Berfirman: Sesungguhnya ALLAH mencintai
Tawabin (orang-orang yang selalu dan segera bertaubat setiap kali melakukan
kesalahan) (QS Al Baqarah: 222)
“Sesungguhnya
ALLAH mencintai orang-orang yang selalu bertaubat dan mencintai orang-orang
yang selalu menyucikan diri” (QS Al Baqarah: 222)
Mutathohirin
(orang-orang yang membersihkan diri) yaitu hamba yang gemar mensucikan lahir
dari beragam najis dan membersihkan jiwa dari segala bentuk dosa. ALLAH
Berfirman: Sesungguhnya ALLAH mencintai orang-orang mensucikan diri (QS Al
Baqarah: 222)
Kaum
Mutahhirin atau orang-orang yang membersihkan diri juga dicintai oleh ALLAH
[2:222, 9:108]. Dalam dua ayat-Nya, ALLAH menyatakan bahwa Ia mencintai
orang-orang yang membersihkan dirinya dari kotoran dan najis. ALLAH juga
mencintai orang-orang yang menyucikan dirinya, baik badan, fikiran maupun
ruhani melalui ibadah shalat.
“Hai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada ALLAH dengan sebenar-benar
taubat” (QS At Tahrim 8)
“Dan
hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobatlah kepadaNya, niscaya
Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada
batas yang telah ditentukan” (QS Hud 3).
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi” (QS Ali Imran 123)
Rasulullah
bersabda, “Demi ALLAH, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada ALLAH dan
bertaubat kepada-Nya dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali” (HR Bukhari)
3.
Orang yang senantiasa bertaqwa kepada ALLAH ; yaitu orang yang senantiasa
melaksanakan perintah ALLAH dan menjauhi segala larangan ALLAH. “Maka
sesungguhnya ALLAH cinta kepada orang-orang yang taqwa” (Ali Imran 76)
Muttaqin
(orang-orang yang takut kepada ALLAH) alias hamba yang bertaqwa. Taqwa secara
singkat bias dimaknai dengan sikap taat terhadap segala bentuk perintah dan
jauhi ragam yang dilarang. ALLAH Berfirman: Sesungguhnya ALLAH mencintai hamba
yang bertaqwa (Ali Imran: 76)
Kecintaan
ALLAH terhadap orang-orang yang takut atau bertakwa kepada-Nya terungkap tiga
kali di dalam AlQur’an [3:76, 9:4, 9:7].
“Maka
sesungguhnya ALLAH mencintai orang-orang yang bertaqwa” (QS Ali Imran: 76)
“Hai
orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada ALLAH, niscaya Dia akan
memberikan kepadamu furqon (pedoman) dan menghapuskan segala
kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosamu” (QS Al Anfal 29)
“Barangsiapa
yang bertakwa kepada ALLAH niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya” (QS Ath Thalaq
2-3)
“Barangsiapa
bertakwa kepada ALLAH niscaya ALLAH menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya” (QS Ath Thalaq 4)
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
wanita, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling
mengenal. Sesungguhnya orang mulia di antara kamu di sisi ALLAH adalah orang
yang paling bertakwa. Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal”
(QS Al Hujuraat [49]:13)
4.
Orang yang sabar, hidupnya penuh dengan kesabaran, ulet, tekun dan tabah dalam
menghadapi cobaan. Al-Imran 146 : “ALLAH menyukai orang-orang yang sabar”.
Shabirin
(orang-orang yang sabar) [3:146], yang artinya orang yang bersabar. Sabar dalam
mentaati ALLAH, sabar dalam menjauhi larangan dan sabar menghadapi segala macam
taqdir yang menyesakkan dada. ALLAH Berfirman: Dan ALLAH mencintai hamba-hamba
yang bersabar (Al Imran: 146)
“Dan
ALLAH mencintai orang-orang yang sabar” (QS Ali Imran 146)
“Hai
orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya ALLAH beserta orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqarah 153)
“Wahai
orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaran kamu dan tetaplah
bersiap siaga serta bertakwalah kamu kepada ALLAH supaya kamu mencapai
kemenangan” (QS Ali Imran 200)
“Dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan” (QS Luqman 17)
5.
Orang yang selalu bertawakal kepada ALLAH. Al-Imran 159 : “Sesungguhnya ALLAH
menyukai orang-orang yang bertawakal”.
Mutawakkilin
(orang-orang yang bertawakal) [3:159]
“Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkal-lah kepada ALLAH.
Sesungguhnya ALLAH mencintai orang-orang yang bertawakkal” (QS Ali Imran 159)
“Dan
barangsiapa bertawakal kepada ALLAH niscaya ALLAH akan mencukupi segala
kebutuhannya” (QS Ath Thalaq 3)
“Dan
hanya kepada ALLAH hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman” (Al Maidah: 23)
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman (sempurna) itu adalah mereka yang apabila disebut nama
ALLAH gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka karenanya, serta hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal” (Al Anfal: 2)
“Hanya
kepada ALLAH aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku kembali” (QS Hud 88)
6.
Orang yang selalu berlaku adil. Al-Maidah 42 : “Sesungguhnya ALLAH menyukai
orang-orang yang adil”
Muqsithin
(orang-orang yang adil) atau hamba-hamba yang bersikap adil. Keadilan yang
dimaksud adalah yang berpatokan pada AlQur’an dan Hadits. ALLAH ta’ala
berfirman: Sesungguhnya ALLAH mencintai orang-orangyang bersikap adil (Al
Maidah: 42)
Disebutkan
di dalam AlQur’an adalah para Muqsithin atau orang-orang yang adil [5:42, 49:9,
60:8].
“Sesungguhnya
ALLAH mencintai orang-orang yang berlaku adil” (QS Al Maidah 42)
“Sesungguhnya
ALLAH menyuruhmu berlaku adil dan berbuat kebaikan, memberi kepada kaum kerabat
dan ALLAH melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (QS An Nahl 90)
Rasulullah
bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil itu di sisi ALLAH kelak
berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Yaitu mereka yang bertindak adil
dalam memutuskan hukum dan bertindak adil terhadap bawahan mereka” (HR Muslim)
7.
Orang-orang yang berperang di jalan ALLAH. “Sesungguhnya ALLAH menyukai orang
yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka
seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”(Ash Shaff 4)
Mujahidin
(orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan rapi) [61:4]
“Sesungguhnya
ALLAH mencintai orang-orang yang berperang untuk membela agama-Nya, dalam
barisan yang teratur rapi, seolah-olah mereka sebuah bangunan yang tersusun
kokoh” (QS Ash Shaff 42)
“Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; ALLAH mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui” (QS Al Baqarah 216)
“Dan
berjuanglah kamu pada jalan ALLAH dengan perjuangan yang sebenar-benarnya” (QS
Al Hajj 78)
8.
Orang yang Mencintai ALLAH
“Dan
diantara manusia itu ada yang mempertuhankan sesuatu yang lain daripada ALLAH
sebagai tuhan-tandingan; mereka mencintainya sebagaimana mencintai ALLAH. Orang
yang beriman hanya mencintai ALLAH semata” (QS Al Baqarah 165)
“Katakanlah:
Jika kamu (benar-benar) mencintai ALLAH, ikutilah aku, niscaya ALLAH
mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. ALLAH Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (QS Ali Imran 31)
“Katakanlah:
“Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; itu lebih kamu
cintai daripada ALLAH dan Rasul-Nya dan (daripada) berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai ALLAH mendatangkan keputusan-Nya” (QS At Taubah: 24)
“Barangsiapa
mencintai pertemuan dengan ALLAH, maka ALLAH pun mencintai pertemuan dengannya.
Dan barangsiapa tidak mencintai pertemuan dengan ALLAH, maka ALLAH pun tidak
mencintai pertemuan dengannya” (HR Bukhari)
“Ada
tiga perkara, barangsiapa terdapat dalam dirinya ketiga perkara itu, dia pasti
merasakan manisnya iman, yaitu ALLAH dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada
yang lain; mencintai seseorang tiada lain hanya karena ALLAH; dan tidak mau
kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan ALLAH darinya sebagaimana dia
tidak mau kalau dicampakkan ke dalam api” (HR Bukhari Muslim)
9.
Orang-orang yang Mengikuti Jejak Rasulullah
“Katakanlah:
Jika kamu (benar-benar) mencintai ALLAH, ikutilah aku, niscaya ALLAH
mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. ALLAH Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (QS Ali Imran 31)
“Sesungguhnya
telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang
yang mengharap (rahmat) ALLAH dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut ALLAH” (QS Al Ahzab 21)
“Barangsiapa
yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati ALLAH. Dan barangsiapa
yang berpaling, maka Kami tidak mengutus Rasul untuk menjadi penjaga mereka”
(QS An Nisa 80)
10.
Orang yang Mencintai Sesamanya
“Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin” (QS Al Maidah 54)
“Kasih
sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian
kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia)”
(HR Ath Thabrani)
“Sesungguhnya
ALLAH SWT Maha Pemurah, Dia mencintai sifat pemurah, dan Dia mencintai akhlak
yang mulia serta membenci akhlak yang rendah” (HR Na’im melalui Ibnu Abbas ra)
“Barang
siapa tidak menyayangi manusia, ALLAH tidak akan menyayanginya” (HR Turmudzi)