Bermegah-Megahan & Berlebih-lebihan



Bermegah-Megahan Membangun Masjid

Masjid yang didesain dengan megah & mewah sering mengalahkan fungsi utama masjid untuk beribadah kepada-Nya, dimana kekhusyukan & orientasi ukhrowi menjadi hal paling penting.

Masjid diramaikan dengan ornamen-ornamen yang mahal & mewah sehingga manusia yang selama ini sudah banyak disibukkan waktunya untuk mencari materi dunia, akan dihadapkan & disuguhkan kembali dengan kemewahan dunia di masjid, tempat dimana manusia semestinya mendapatkan suasana akhirat (ukhrowi) yang akan membuatnya semakin dekat dengan Sang Khaliq.

Sesuatu yang ‘indah’ tidak harus megah & mewah. Ajaran Islam (al-Qur’an) menyatakan:

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Al-Qur’an | At Takaatsur [102] : 1)

“ALLAH Maha Indah dan menyukai keindahan”. Keindahan yang ALLAH kehendaki bukan yang dihasilkan oleh sesuatu yang bermegah-megahan & bermewah-mewahan. Sesuatu yang ‘indah’ bisa dihasilkan dari sesuatu yang sederhana.

Bermegah-Megahan Membangun Rumah

Banyak orang berlomba-lomba membangun rumah dengan semegah-megahnya, satu sama lain tidak mau kalah dan merasa bangga jika memiliki rumah mewah.

Mereka lebih mencintai kehidupan duniawi yang sudah jelas hanya sementara dan bersifat fana. Mereka berlebih-lebihan dalam hal duniawi dan lebih mementingkan kehidupan dunia dibandingkan memikirkan urusan akhirat. 

Islam tidak melarang memperindah rumah, karena ALLAH menyukai keindahan. Tetapi jangan sampai berlebih-lebihan dalam harta & menghias rumah, boros & mubazir, serta berperilaku sombong & membanggakan diri.

“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” (Al-Qur’an | Al An'aam [6] : 141)

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syetan dan syetan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (Al-Qur’an | Al Israa' [17] : 26-27)