Untuk
bisa tahu makna bodoh sesungguhnya, maka kita harus merujuk pada Al Qur’an.
Dalam
Al Qur’an, fenomena kebodohan diungkap menjadi 2 jenis:
Yaitu
jahil (jahilin, jahula, jahalun) antara lain dalam QS 2-Al Baqarah : 67, 7-Al
A’raaf : 199, 12-Yusuf : 33, 33-Al Ahzab : 72, 46-Al Ahqaaf : 23.
Dan
sufaha dalam QS 2-Al Baqarah : 13. Maknanya tersirat dalam ayat 8 s/d 20.
Makna
jahil (bodoh) yang nampak dari rangkaian ayat itu adalah menolak atau
mengingkari kebenaran. Tegasnya, makna jahil ialah menolak atau mengingkari Al Qur’an.
Sementara
sufaha ialah si bodoh yang jahat, yaitu jenis manusia jahil yang tabiatnya tak
saja mengingkari, tapi juga tiada henti menentang Al Qur’an. Sehingga pola
perilakunya pun adalah pola membenci, memusuhi atau konfrontatif terhadap Islam
dan kaum muslimin, baik secara halus maupun terang-terangan.
7 Hal Fatal Akibat
Kebodohan
ALLAH
menyebutkan di dalam Al-Qur'an bahwa kebodohan mengakibatkan tujuh hal yang
sangat fatal:
Pertama,
kebodohan dikaitkan dengan kemunafikan (orang berbuat munafik karena bodoh).
Kedua,
kebodohan dikaitkan dengan kemaksiatan (orang berbuat maksiat karena tidak tahu,
bodoh).
Ketiga,
kebodohan dikaitkan dengan kezaliman (orang berbuat zalim karena bodoh).
Keempat,
kebodohan dikaitkan dengan kesesatan (orang menuju kesesatan karena bodoh).
Kelima,
kebodohan dikaitkan dengan kekafiran (orang berbuat kekafiran karena bodoh).
Keenam,
kebodohan dikaitkan dengan kesyirikan (orang berbuat kesyirikan karena bodoh).
Ketujuh,
kebodohan dikaitkan dengan berpaling dari Kebenaran (mereka berpaling dari
Kebenaran karena bodoh).
Makna Jahiliyah Yang
Sebenarnya
Stigma
yang selama ini terbentuk di benak setiap orang adalah bahwa orang arab di masa
Rasulullah saw itu jahiliyah karena keterbelakangan teknologi dan ilmu
pengetahuan..
Padahal
yang dimaksud dengan jahiliyah sesungguhnya bukan ketertinggalan teknologi dan
ilmu pengetahuan..
Jahiliyah
dalam pandangan Al Quran adalah lawan dari Islam..
Maka
hukum jahiliyah adalah lawan dari hukum Islam..
Semangat
jahiliyah adalah lawan dari semangat Islam..
Bangsa
arab memang hidup di gurun pasir yang masih murni dengan menghirup udara segar.
Maka berbeda dengan moralitas maknawiyah bangsa lain yang sudah semakin
terkotori oleh budaya kota, maka bangsa Arab hidup dengan kemurnian nilai
kemanusiaan yang masih asli..
Maka
sifat jujur, amanah, saling menghormati dan keadilan adalah ciri mendasar dari
watak bangsa yang hidup dekat dengan alam. Sesuatu yang sulit didapat dari
bangsa lain yang hidup di tengah hiruk pikuk kota..
Akhlaq
dan watak dasar seperti inilah yang dibutuhkan untuk seorang da'i, apalagi
generasi dai pertama..
Mereka
tidak pernah merasa perlu untuk memutar balik ayat ALLAH sebagaimana yahudi dan
nasrani melakukannya. Sebab mereka punya nurani yang sangat bersih dari noda
kotor..
Yang
mereka lakukan adalah taat, tunduk dan patuh kepada apa yang ALLAH
perintahkan..
Begitu
cahaya iman masuk ke dalam dada yang masih bersih dan suci, maka sinar itu
membentuk proyeksi iman yang bersih..
Berbeda
dengan bani Israil yang dadanya sesat dengan noda jahiliyah, tak satu pun ayat
yang turun kecuali ditolaknya. Dan tak satu pun Nabi yang datang kecuali
didustainya..
Bangsa
arab tidak melakukan hal itu.. makanya ending sirah nabawiyah adalah ending
yang paling indah dibandingkan dengan Nabi lainnya..