Kenapa Harus Belajar Ilmu?



Besarnya perhatian Muslim di bidang keilmuan adalah karena dorongan besar AlQur’an dalam ilmu pengetahuan. AlQur’an adalah Kitab Suci yang begitu besar perhatiannya terhadap pemikiran keilmuan.

Bahkan yang diajarkan pertama kali kepada Nabi Adam as adalah pengetahuan tentang nama-nama benda (AlQur’an 2:31). Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw berkaitan dengan perintah membaca (Iqra') dan menulis yang disimbolkan dengan pena (qalam). Sejak awal Wahyu sudah mengingatkan bahwa proses membaca dan belajar tidak boleh dipisahkan dari dasar keimanan. Semua didasari oleh keimanan, semua harus dilakukan dengan Nama ALLAH (Iqra' bismi rabbikalladzii khalaq).

Karena itulah ilmu dalam Islam sejak dari awal konsepnya sudah Tauhid, tidak sekuler liberal, tidak memisahkan ilmu dunia dan ilmu akhirat, semua ilmu itu bermuara pada satu tujuan: untuk mengenal ALLAH.

AlQur’an memuat banyak sekali ayat-ayat yang mendorong Muslim untuk terus meningkatkan keilmuannya. Bahkan dalam aktivitas sehari-hari haruslah ditandai dengan aktivitas keilmuan atau yang terkait dengan ilmu.

Makanya ALLAH mengecam keras orang-orang yang tidak menggunakan segala potensinya untuk berpikir dan meraih ilmu. Orang-orang seperti ini dalam AlQur’an disamakan derajatnya dengan binatang ternak bahkan lebih sesat lagi (AlQur’an 7:179), tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah (sesat).

Setiap Muslim wajib menyibukkan dirinya dalam urusan keilmuan sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah saw:

"Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim"

Dasar ilmu ada dalam AlQur’an, yang diturunkan oleh ALLAH Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan segala ilmu.