Tidur Dalam Gelap
Ahli
biologi Joan Robert, Ia mengatakan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon
melatonin ketika tdk ada cahaya, Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan
tubuh yang mampu memerangi & mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker
payudara dan kanker prostat.
Sebaliknya,
tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya menyebabkan
produksi hormon melatonin terhenti..
Pentingnya
tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuwan dari
inggris, Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari,
bisa memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan
sel kanker.
Sebuah
konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London juga
menyatakan bahwa orang bisa menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu
waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai lampu
waktu tidur.
Hal
ini telah dikabarkan Rasulullah Saw sejak 14 abad silam:
"Padamkanlah
lampu di malam hari apabila anda akan tidur, Tutuplah pintu, tutuplah
rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman"
(Muttafaq'alaih). Mari Hidup sehat ala Rasulullah.
Amalan Yang Dilakukan
Rasulullah Saw Sebelum Tidur
Dari
Aisyah ra berkata: “Nabi Saw apabila hendak beranjak ketempat tidurnya setiap
malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya lalu meniupkan keduanya dan
membacakan keduanya surah al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. Kemudian beliau
mengusap dengan keduanya bagian mana saja semampunya. Beliau Saw memulainya
dari atas kepala dan wajahnya dan bagian belakang dari badannya. Beliau
melakukan perkara itu tiga kali” (HR. Muslim)
Sobat,
tidur dan bangun sebenarnya adalah perkara yang sangat penting karena tidur dan
bangun adalah akhir dan awal aktifitas kehidupan. Rasulullah Saw jika hendak
tidur mematikan lampu, mengunci pintu, menutup wadah makanan dan minuman,
berwudhu sebagaimana hendak shalat, membaca ayat kursi, membaca surah
al-ikhlas, surah al-Falaq, surah an-naas dan membaca doa tidur serta beliau
berbaring kearah kanan.
Tidur
tanpa wudhu dan tanpa zikir kepada ALLAH akan sangat mudah diganggu oleh jin
dan syetan, sebaliknya bila dilakukan sunnah Rasulullah Saw sebelum tidur
seperti diatas maka ALLAH akan menjaganya hingga ia terbangun.
Adab Tidur
Pertama:
Tidurlah dalam keadaan berwudhu
“Jika
kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu
berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no 247 dan Muslim no 2710)
Kedua:
Tidur berbaring pada sisi kanan
Hal
ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh
Ibnul Qayyim, “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar
seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan
lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi
badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).
Ketiga:
Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwALLAHu
ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul
a’udzu bi robbinnaas), masing-masing sekali. Setelah itu mengusap kedua tangan
tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan
sebanyak tiga kali. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.
“Nabi
shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam,
beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut
ditiup dan dibacakan ’Qul huwALLAHu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu
birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An
Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh
yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau
melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017). Membaca Al
Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini
lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik.
Keempat:
Membaca ayat kursi sebelum tidur.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata,
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan
kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali,
lalu aku katakan, "Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam". Lalu Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu menceritakan suatu
hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi
berkata, "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat
Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh ALLAH Ta'ala dan syetan tidak
akan dapat mendekatimu sampai pagi". Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta.
Dia itu syetan". (HR. Bukhari no. 3275)
Kelima:
Membaca do’a sebelum tidur “Bismika ALLAHumma amuutu wa ahyaa”.
Dari
Hudzaifah, ia berkata, “Apabila
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: 'Bismika
ALLAHumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya ALLAH aku mati dan aku hidup).'
Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: "Alhamdulillahilladzii ahyaana
ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi ALLAH yang telah
menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)”
(HR Bukhari no 6324)
Keenam:
Sebisa mungkin membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika
tidak ada kepentingan yang bermanfaat.
Diriwayatkan
dari Abi Barzah, beliau berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan
ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR Bukhari no 568)
Ibnu
Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang
setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan
khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob
sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau
mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir
malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)
Adab Tidur dan Bangun
1.
Muhasabah; Hendaklah menghitung-hitung sesaat sebelum tidur, mengoreksi segala
perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Ini sangat dianjurkan bagi
setiap muslim. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya itu baik, maka hendaknya
memuji ALLAH Subhanahu wa ta’ala, jangan memuji diri sendiri, dan jika
sebaliknya, maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat
kepada-Nya.
2.
Tidurlah seawal mungkin, jangan larut malam, berdasarkan hadits yang bersumber
dari `Aisyah radhiALLAHu ‘anha “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau
melakukan shalat.” (Muttafaq `alaih)
3.
Berwudhulah sebelum tidur dan berbaring miring ke sebelah kanan. Sahabat
Rosulullah, Al-Bara’ bin `Azibz menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Apabila kamu akan tidur, maka berwudhu’lah sebagaimana wudhu’
untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan...” Dan
tidak mengapa berbalik ke sebelah kiri nantinya.
4.
Kibaskan sprei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairahz
bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seorang
dari kalian akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kain
tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di
atasnya...” Di dalam satu riwayat dikatakan, “Tiga kali.” (Muttafaq `alaih)
5.
Berbaringlah dengan miring kanan. Jangan tidur tengkurap. Abu Dzarz menuturkan,
“Nabi n pernah lewat di dekatku, di saat itu aku sedang tengkurap, maka Nabi
membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda, ”Wahai Junaidab (panggilan Abu
Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (teng-kurap) adalah cara berbaringnya
penghuni neraka” (HR Ibnu Majah)
6.
Jangan tidur di atas dak terbuka, karena di dalam hadits yang bersumber dari
`Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
bersabda, “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada
penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya.” (HR Bukhari)
7.
Tutuplah pintu, jendela, dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir
radhiALLAHu ‘anha diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu
akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah
makanan dan minuman” (Muttafaq ’alaih)
8.
Baca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, Surah Al-Ikhlas dan
Al-Mu`awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), karena banyak hadits-hadits shahih
yang menganjurkan hal tersebut.
9.
Baca do’a-do’a dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, seperti :
“Dengan
menyebut nama-Mu ya ALLAH, aku mati dan aku hidup” (HR Bukhari)
10.
Bila bermimpi baik, maka bergembiralah dan ceritakan hanya kepada orang yang
senang kepadamu. Bila mimpi buruk, maka meludahlah ke kiri tiga kali, baca
ta’awudz jangan diceritakan kepada orang lain, dan pindahlah posisi tidur, atau
bangunlah dan shalatlah.
11.
Ketika bangun tidur hendaknya ucapkan,
“Segala
puji bagi ALLAH yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya, dan
kepada-Nya lah kami dikembalikan” (HR Bukhari)