Kita
sebaiknya memilah dan memilih orang yang layak untuk dijadikan teman akrab.
Karena teman merupakan salah satu sebab yang paling besar bagi seseorang untuk
masuk ke dalam Syurga atau neraka.
ALLAH
memerintahkan kita untuk berteman dengan orang-orang sholeh.
“Wahai
orang-orang yang beriman bertakwalah kepada ALLAH, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (AlQur'an 9:119)
Cukuplah
perintah ALLAH kita jadikan sebagai alasan untuk berteman dengan orang-orang sholeh.
Teman yang buruk menggiring kita masuk neraka sebagaimana teman yang sholeh
mengajak kita masuk Syurga.
“Wahai
kaumku, bagaimanakah ini. Aku menyeru kalian kepada keselamatan, namun kalian
mengajakku ke Neraka? Mengapa kalian menyeruku untuk kafir kepada ALLAH dan
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang aku tidak memiliki ilmu tentangnya,
sedangkan aku senantiasa menyeru kalian (untuk beriman) kepada Yang Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun?” (AlQur'an 40:41-42)
Pertemanan
diantara orang sholeh akan kekal hingga akhirat. Ikatan pertemanan yang
berlandaskan iman (Islam) akan senantiasa utuh sampai ke akhirat.
“Teman-teman
akrab pada hari itu (pembalasan) akan bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang
yang bertakwa” (AlQur'an 43:67)
Sebaliknya
orang-orang yang ikatan pertemanannya berlandaskan dunia dan hawa nafsu, maka
akan saling mencela dan bermusuhan di akhirat. Orang-orang yang berteman dengan
teman-teman yang buruk agamanya di hari kiamat akan menyesal dengan penyesalan
yang mendalam.
“Pada
hari ketika orang-orang zhalim menggigit jari tangan mereka, seraya berkata
“Duhai, seandainya dahulu aku mengambil jalan bersama Rasul (utusan ALLAH). Kecelakaan besarlah bagiku seandainya aku tidak menjadikan si fulan
teman akrab ku. Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari petunjuk (AlQur’an)
ketika AlQur'an datang kepadaku, dan sungguh setan benar-benar licik terhadap
manusia” (AlQur'an 25:27-29)
Teman-teman
yang buruk melalaikan hati anda dari mengingat ALLAH dan memberikan pengaruh
buruk. Seorang teman yang sholeh tentu akan senantiasa menasehatimu dan
mengingatkanmu kepada ALLAH, sedang teman yang buruk akan melalaikan dirimu
dari mengingat ALLAH.
Rasulullah
saw bersabda, "Perumpamaan teman duduk yang sholeh dengan teman duduk yang
buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang
pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau
engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan
apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau
asapnya yang tak sedap" (HR Bukhari & Muslim)
"Kesholehan
seseorang itu sebagaimana kesholehan teman dekatnya, maka hendaknya kalian
memperhatikan dengan siapa kalian berteman dekat” (HR Abu Dawud & Tirmidzi)
Sekarang
perhatikan diri kita, dengan siapa kita berteman akrab? Apakah dari golongan
orang-orang sholeh?
Jika
ingin menjadi baik maka sebaiknya kita mengambil orang-orang sholeh sebagai
teman akrab kita.