Jihad

Jihad adalah perniagaan paling menguntungkan dan tak akan merugi, karena pelakunya sedang bertransaksi dengan ALLAH SWT dan balasannya adalah surga tertinggi (firdaus).

 Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Ummu al-Rabi’ binti al-Bara, yakni ibu Haritsah bin Suraqah mendatangi Nabi Muhammad SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah engkau menceritakan kepadaku tentang Haritsah, jika ia berada di surga, aku akan bersabar, dan jika ia tidak berada di surga, aku akan meratapinya.“ Beliau menjawab, “Wahai Ummu Haritsah, sesungguhnya surga itu bertingkat-tingkat dan putramu berada di surga firdaus, tingkatan surga yang paling tinggi” (HR Bukhari)

Jihad adalah mencapai puncak tertinggi dalam berislam. Mu’az bin Jabal meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Puncak tertinggi Islam adalah berjihad di jalan ALLAH SWT” (HR Ahmad)

Tak seorang pun yang masuk surga ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid agar bisa terbunuh kembali dalam perang di jalan ALLAH SWT.

 Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Nabi Muhammad saw beliau bersabda, “Tidak ada seorang pun yang masuk surga ingin kembali ke dunia walaupun mempunyai kekayaan yang besar di dunia kecuali orang yang mati syahid. Sesungguhnya ia ingin bisa kembali ke dunia kemudian terbunuh lagi (dalam jihad) sebanyak 10 kali karena ia melihat kemuliaan yang ia dapat” (HR Bukhari dan Muslim)

Berangkat berjihad itu lebih baik dari dunia seisinya. Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Berangkat untuk berjihad di jalan ALLAH pada waktu pagi atau sore itu lebih baik daripada dunia dan seisinya” (HR Bukhari dan Muslim)

Jihad adalah mencapai puncak tertinggi dalam berislam. Mu’az bin Jabal meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Puncak tertinggi Islam adalah berjihad di jalan ALLAH SWT” (HR Ahmad)

“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan ALLAH" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit” (Q At Taubah 9 : 38)

ALLAH memberikan kepada orang yang mati syahid dengan keutamaan, yaitu:
1. Bau darahnya seperti aroma misk (minyak kasturi)
2. Tetesan darahnya merupakan salahsatu tetesan yang paling dicintai ALLAH.
“Tidak ada sesuatu yang dicintai ALLAH dari pada dua macam tetesan atau dua macam bekas : tetesan air mata karena takut kepada ALLAH dan tetesan darah yang tertumpah dijalan ALLAH; dan adapun bekas itu adalah bekas (berjihad) dijalan ALLAH dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban ALLAH” (HR At Tirmidzi)
3. Ingin dikembalikan lagi kedunia (untuk syahid lagi)
4. Ditempatkan disurga firdaus yang tertinggi
5. Orang yang mati syahid itu hidup
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan ALLAH, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu ‘hidup’, tetapi kamu tidak menyadarinya” (AlQur'an | Al Baqarah [2] : 154)

Sebuah Kesaksian
Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebagian ulama dalam penguburan ulang sebagian sahabat yang gugur syahid di perang Uhud. Bagaimana mereka menyaksikan para sahabat setelah 1400 tahun berlalu, bagaimana jasad mereka seperti sedia kala tanpa perubahan, tanpa pembusukan. Sebagai bukti nyata atas kebenaran berita gembira dari Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada, bahwa bumi tidak memakan jasad mereka.

Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan bahwa dia adalah salah seorang yang diundang dari kalangan ulama besar untuk pemakaman ulang para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan syuhada Uhud, pekuburan yang terkenal. Karena diterjang banjir, maka sebagian jasadnya muncul ke permukaan. Para ulama diundang untuk mengubur ulang para sahabat tersebut.

Beliau berkata, ”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya diatas perutnya. Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud”

Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga ALLAH menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada. Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah.

Sekarang umat Islam kehilangan keteladanan dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam karena telah terjangkiti penyakit wahn, cinta dunia, berorientasi materi dan uang, serta takut mati di jalan ALLAH. Sangat berbeda dengan generasi awal Islam yang dibimbing langsung oleh Rasulullah saw yang tidak pernah berpikir untuk menumpuk harta.

Ketika Rasul saw memberikan ghanimah kepada seorang sahabat saat berhijrah ke Madinah, sahabat itu menolak sambil mengatakan, “Ya, Rasulullah bukan untuk tujuan ini saya berhijrah, tapi saya merindukan panah musuh-musuh Islam, musuh-musuh ALLAH menancap di leherku

Akhirnya, dalam sebuah perang dengan kabilah Qurasy, ia gugur sebagai syuhada dengan anak panah yang menancap tepat di lehernya. Pada saat pemakamannya, Rasulullah pun memberikan jubah kebesarannya pada sahabat ini.


Hamzah: The Lion of ALLAH
“Hamzah [bin Abdul-Muththalib] sebagai Asadullah (Singa ALLAH) | Sayidus Syuhada (Pemimpin Para Syuhada)”

Hamzah adalah sahabat yang mempunyai otak yang cerdas, teguh pendirian dan berani membela Islam. 

Hamzah adalah paman Rasulullah SAW dan saudara sepersusuannya. Hamzah dan Rasulullah SAW merupakan teman sepermainan sejak kanak-kanak. Hamzah menjadi orang yang paling dekat dan mengenal secara mendalam kepribadian Rasulullah SAW. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat.

Hamzah terkenal sebagai manusia padang pasir yang lebih suka menyendiri, penunggang kuda yang cekatan, ahli pedang, ahli berburu rusa dan pintar bela diri di seantero Mekkah. 

Dalam perang Uhud, Hamzah berhasil membunuh banyak orang-orang kafir Quraisy, sampai pada suatu saat beliau tergelincir sehingga beliau terjatuh kebelakang dan tersingkaplah baju besinya, dan pada saat itulah beliau langsung ditombak, dirobek perutnya dan dikeluarkan ‘hati’ nya, beliau mati syahid. 

Saat Rasulullah SAW melihat Hamzah terbunuh, maka Beliau menangis.. Dan ketika Rasulullah SAW melihat keadaan tubuh Hamzah, Beliau sangat marah dan ALLAH menurunkan firmannya: 
"Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar" (AlQur’an | An-Nahl: 126)