Earth
= Perfect Design of ALLAH
Salah
satu temuan mutakhir di dunia sains [science] yang menjadi buah bibir di
kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip antropis.
Prinsip
ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang terdapat di alam semesta telah
dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan manusia hidup.
Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan pada fakta-fakta yang
berkaitan dengan keberadaan bumi.
Dalam
hal ini, seorang astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul ‘The
Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The Unmistakable
Identitiy of The Creator’ telah membuat daftarnya sendiri sebagai berikut.
1.
Jarak bumi dengan matahari
Jarak
matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil). Jarak ini
dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan
hitungan) menjadi 148 juta km.
Dibandingkan
dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari
kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa 8 menit untuk
sampai ke bumi.
Jika
lebih jauh:
Planet
bumi akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil.
Jika
lebih dekat:
Planet
bumi akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil
2.
Gravitasi di permukaan bumi
Gravitasi
permukaan dari sebuah obyek astronomi (planet, bintang, dll) adalah percepatan
gravitasi yang berlaku pada permukaan obyek tersebut. Gravitasi permukaan
bergantung pada massa dan radius obyek tersebut. Seringkali gravitasi permukaan
dinyatakan sebagai rasio dengan ketentuan yang berlaku di bumi.
Jika
lebih kuat:
Atmosfer
bumi akan menahan terlalu banyak gas beracun (amoniak dan methana)
Jika
lebih lemah:
Atmosfer
bumi akan terlalu tipis karena banyak kehilangan udara
3.
Periode rotasi bumi
Rotasi
bumi merujuk pada gerakan berputar planet bumi pada sumbunya dan gerakan di
orbitnya mengelilingi matahari.
Jika
lebih lama:
Perbedaan
suhu pada siang dan malam hari terlalu besar
Jika
lebih cepat:
Kecepatan
angin pada atmosfer terlalu tinggi
4.
Albedo
Albedo
merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara sinar matahari
yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan
terjadi perubahan panjang gelombang (outgoing longwave radiation).
Perbedaan
panjang gelombang antara yang datang dan yang dipantulkan dapat dikaitkan
dengan seberapa besar energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
Jika
lebih besar:
Zaman
es tak terkendali akan terjadi
Jika
lebih kecil:
Efek
rumah kaca tak terkendali akan terjadi
5.
Aktivitas gempa
Gempa
bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi
juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi
tersebut.
Bumi
kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan
yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Jika
lebih besar:
Terlalu
banyak makhluk hidup binasa
Jika
lebih kecil:
Bahan
makanan dasar laut tidak akan didaur ulang ke daratan melalui pengangkatan
tektonik
6.
Ketebalan kerak bumi
Kerak
bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kerak
samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km,
sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
Penyusun
kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak
benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi
dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang
lebih 80 km.
Jika
lebih tebal:
Terlalu
banyak oksigen berpidah dari atmosfer ke kerak bumi
Jika
lebih tipis:
Aktivitas
tektonik dan vulkanik akan terlalu besar
7.
Medan magnet bumi
Magnetosfer
bumi adalah suatu daerah di angkasa yang bentuknya ditentukan oleh luasnya
medan magnet internal bumi, plasma angin matahari, dan medan magnet
antarplanet.
Di
magnetosfer, campuran ion-ion dan elektron-elektron bebas baik dari angin
matahari maupun ionosfir bumi dibatasi oleh gaya magnet dan listrik yang lebih
kuat daripada gravitasi dan tumbukan.
Jika
lebih kuat:
Badai
elektromagnetik akan terlalu merusak
Jika
lebih lemah:
Kurangnya
perlindungan dari radiasi berbahaya yang berasal dari luar angkasa
8.
Interaksi gravitasi dengan bulan
Bulan
yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi tidak jatuh ke bumi disebabkan oleh gaya
sentrifugal yang timbul dari orbit bulan mengelilingi bumi.
Besarnya
gaya sentrifugal bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik
antara gravitasi bumi dan bulan. Hal ini menyebabkan bulan semakin menjauh dari
bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Jika
lebih besar:
Efek
pasang surut pada laut, atmosfer dan periode rotasi semakin merusak
Jika lebih kecil:
Perubahan
tidak langsung pada orbit menyebabkan ketidakstabilan iklim
9.
Kadar karbondioksida dan uap air dalam atmosfer
Atmosfer
bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon
(0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas
lainnya.
Atmosfer
melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
75%
dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai
batas yang langsung tapat berbatasan, tetapi agak menipis lambat laun dengan
menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Jika
lebih besar:
Efek
rumah kaca tak terkendali akan terjadi
Jika
lebih kecil:
Efek
rumah kaca tidak memadai
10.
Kadar ozon dalam atmosfer
Ozon
terdiri dari 3 molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia.
Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan
atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.
Ozon
tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang
dikenal sebagai ‘lapisan ozon’.
Ozon
dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama
penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar
ultraviolet (uv) dari matahari.
Jika
lebih besar:
Suhu
permukaan bumi terlalu rendah
Jika lebih kecil:
Suhu
permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet
Daftar
di atas hanyalah sedikit contoh dari sekian banyaknya data yang melimpah
tentang adanya prinsip antropis.
Namun,
yang sedikit inipun cukup untuk menghancurkan mitos yang dipercaya para ilmuan
materialis, yaitu bahwa keberadaan bumi beserta kehidupan yang terdapat padanya
terjadi secara kebetulan melalui serangkaian peristiwa acak tanpa perencanaan.
Siapapun
yang mempelajari data-data ini tidak akan gagal untuk sampai pada kesimpulan
bahwa bumi ini merupakan tempat yang telah dirancang dengan tingkat kerumitan
yang tak terbayangkan dan dengan kesesuaian yang sempurna demi keberlangsungan
kehidupan di dalamnya.