“Sesungguhnya
aku diutus tidak lain hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR Bukhari,
Ahmad, Baihaqi)
1.
Nabi Saw tidak melepaskan tangannya saat berjabat sebelum mitranya melepaskan
terlebih dahulu.
2.
Nabi Saw tidak pernah mengulurkan kaki di hadapan sahabat-sahabatnya.
3.
Nabi Saw menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya.
4.
Nabi Saw kalau berbicara sesekali menggigit bibir tanda berpikir, menepuk
telapak kiri dengan jari telunjuk.
5.
Cetusan yang paling buruk dalam percakapan Nabi Saw: "Apa yang terjadi
pada orang itu? Semoga dahinya berlumur lumpur"
6.
Harta Nabi Saw yang paling mewah adalah sepasang alas kaki berwarna kuning,
hadiah dari Negus, penguasa Abissinia.
7.
Nabi Saw tinggal di pondok kecil beratap jerami yang kamar-kamarnya dipisahkan oleh
batang-batang pohon yang direkat dengan lumpur bercampur kapur.
8.
Nabi Saw sendiri yang menyalakan api, mengepel lantai, memerah susu dan
menjahit alas kakinya yang putus.
9.Santapan
Nabi Saw yang paling mewah, meski jarang dinikmatinya, adalah madu, susu dan
lengan kambing.
10.
Nabi Saw gagah berani, namun memiliki senyum yang sangat memikat dan malu
mempermalukan orang.
11.
Nabi Saw menghimpun dalam dirinya 4 tipe manusia secara sempurna, pekerja,
pemikir, pengabdi ALLAH dan seniman.
12.
Nabi Saw selalu memilih yang termudah, selama halal, bila berhadapan dengan
pilihan.
13.
Senyumnya menyejukkan, dilukiskan sebagai butir salju di oase.
14.
Beliau tidak pernah sakit gigi. Beliau bersiwak tak kurang 10 kali sehari.
15.
Warna kulit beliau putih kemerah-merahan.
Akhlak
Nabi Muhammad Saw adalah gabungan dari empat tipe manusia yang sempurna (pekerja,
pemikir, pengabdi ALLAH, dan seniman):
*Nabi
Muhammad Saw pekerja & pekerja sosial yang sangat baik hati..mudah merasa
iba & kasihan serta tidak tega melihat penderitaan kaum miskin & rakyat
tertindas (pro rakyat kecil), dsb..
*Nabi
Muhammad Saw pemikir yang baik dalam kepemimpinan (pemerintahan yang jujur),
ekonomi, sosial, budaya (perintah jilbab utk kaum hawa, dll), bahkan sampai
militer (pemikir strategi perang yang baik), dsb..
*Nabi
Muhammad Saw pengabdi sempurna kepada ALLAH, juga sebagai utusan setia ALLAH
dalam menyebarkan syiar Islam di seluruh dunia dengan penuh kejujuran, ahli
ibadah juga bahkan kaki Beliau sampai bengkak-bengkak karena beribadah &
sujud kepada ALLAH, dsb..
*Nabi
Muhammad Saw seniman yang baik, tutur kata yang lemah lembut, sangat sopan
& santun dalam berbicara, senyuman yang sangat memikat, sangat ramah &
rendah hati kepada manusia, jiwa seni romantis yang tinggi kepada istri2
Beliau, dsb..
"Tidak
ada satupun manusia yang memiliki akhlak yang lebih mulia dari Beliau di sepanjang
zaman sejarah manusia..jadi sangat pantas Beliau menjadi Tokoh No.1 di dunia
disepanjang sejarah ummat manusia"
Sejak
masa muda, Nabi Muhammad saw telah dikenal dengan kejujuran, amanat, kesabaran,
ketegaran, dan kedermawanan. Dalam kesabaran dan kerendahan diri beliau tidak
memiliki sekutu dan dalam kemanisan etika beliau tak tertandingi. “Sesungguhnya
engkau berada di puncak akhlak yang agung.” Dalam memaafkan, beliau tak ada
taranya. Ketika mendapatkan gangguan dan cemoohan masyarakatnya, beliau hanya
berkata, “Ya ALLAH, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui”. Beliau
selalu mengharapkan kebaikan seluruh umat manusia, penyayang dan belas-kasih
terhadap mereka. “Ia belas-kasih dan pengasih terhadap Mukminin”
Abu
Said al-Khudarii ra pernah berkata: Jadilah kalian seperti Nabi saw, Baginda saw
menjahit bajunya yang koyak, memberi makan sendiri untanya, memperbaiki
rumahnya, memerah susu kambingnya, membuat sandalnya, makan bersama-sama dengan
pembantu-pembantunya, memberi mereka pakaian, membeli sendiri keperluannya di
pasar dan memikulnya sendiri ke rumahnya, Beliau menemui orang kaya maupun
miskin, orang tua maupun anak-anak, mengucapkan salam lebih dulu pada siapa
yang berpapasan baik tua maupun anak, kulit hitam, merah, maupun putih, orang
merdeka maupun hamba sahaya sepanjang termasuk orang yang suka sholat. Dan
Baginda saw adalah orang yang sangat rendah hati, lembut perangainya, dermawan
luar biasa, indah perilakunya, selalu berseri-seri wajahnya, murah senyum pada
siapa saja, sangat tawadhu’ tapi tidak menghinakan diri, dermawan tapi tidak
berlebih-lebihan, mudah iba hatinya, sangat penyayang pada semua muslimin.
Baginda saw datang sendiri menjenguk orang sakit, menghadiri penguburan,
berkunjung baik mengendarai keledai maupun berjalan kaki, mengabulkan undangan
dari para hamba sahaya siapapun dan dimanapun, bahkan ketika kekuasaannya
Beliau telah meliputi Jazirah Arabia yang besar, lalu datang seorang Arabiy
menghadap Baginda saw dengan gemetar seluruh tubuhnya, maka Beliau saw yang
mulia segera menghampiri orang tersebut dan berkata: Tenanglah, tenanglah, saya
ini bukan raja, saya hanyalah anak seorang wanita quraisy yang biasa makan
daging kering. (HR Ibnu Majah - 3312 dari abu Mas’ud al-Badariiy)
Beliau
tidak pernah menyembunyikan keceriaan wajah terhadap para sahabat dan selalu
mencari berita tentang kondisi mereka. Beliau selalu memberikan tempat khusus
kepada orang-orang baik di sisi beliau. Orang yang paling utama di sisi beliau
adalah orang yang dikenal dengan kebajikanya terhadap Muslimin dan orang yang
termulia adalah orang yang lebih bertindak toleran dan tolong-menolong terhadap
umat Islam. Beliau tida pernah duduk dan bangun (dari duduk) kecuali dengan
menyebut nama ALLAH dan mayoritasnya, beliau duduk menghadap ke arah Kiblat.
Beliau tidak pernah menentukan tempat duduk khusus bagi dirinya. Beliau
memperlakukan masyarakat sedemikian rupa sehingga mereka merasa dirinya adalah
orang termulia di sisi beliau. Beliau tidak banyak berbiacara dan tidak pernah
memotong pembicaraan seseorang kecuali ia berbicara kebatilan. Beliau tidak
pernah mencela dan mencerca seseorang. Beliau tidak pernah mencari-cari
kesalahan orang lain. Budi pelerti beliau yang menyeluruh telah meliputi
seluruh umat manusia. Beliau selalu sabar menghadapi perangai buruk bangsa Arab
dan orang-orang yang asing bagi beliau. Beliau selalu duduk di atas tanah dan
duduk bersama orang-orang miskin serta makan bersama mereka. Dalam makan dan
berpakaian, beliau tidak pernah melebihi rakyat biasa. Setiap berjumpa dengan seseorang,
beliau selalu memulai mengucapkan salam dan berjabat tangan dengannya. Beliau
tidak pernah mengizinkan siapa pun berdiri (untuk menghormati)nya. Beliau
selalu menghormati orang-orang berilmu dan berakhlak mulia. Dibandingkan dengan
yang lain, beliau lebih bijaksana, sabar, adil, berani dan pengasih. Beliau
selalu menghormati orang-orang tua, menyayangi anak-anak kecil dan membantu
orang-orang yang terlantar. Sebisa mungkin, beliau tidak pernah makan
sendirian. Beliau memperlakukan kaum dan pengikutnya dengan tujuan mempererat
silaturrahmi, selalu mengasihi anak anak kecil dan mengayomi mereka, berbuat
baik kepada fakir miskin dan terhadap hewan Beliau selalu menanamkan rasa kasih
sayang dan melarang untuk menyakiti binatang. Beliau tidak pernah sombong dalam
pergaulan, selalu tersenyum berbuat baik kepada sesama manusia dan selalu
menyenguk orang sakit. Ketika beliau meninggal dunia, beliau tidak meninggalkan
sekeping Dinar dan Dirham pun.
Keberanian
Beliau sangat terkenal sehingga Imam Ali as pernah berkata: “Ketika perang
mulai memanas, kami berlindung kepada Beliau”
Beliau
memperlakukan tawanan perang dengan baik, Beliau telah membebaskan seorang
tawanan perang dengan tangan Beliau sendiri disaat mendengar keluhan rasa sakit
tangannya diikat. Salah satu contoh rasa prikemanusian Beliau saw adalah ketika
mengutus pasukan untuk berperang dengan musuh, Beliau selalu berpesan tidak
boleh menyerang kaum sipil, Beliau lebih memilih damai terhadap musuh daripada
berperang. Ketika berperang Beliau berpesan tidak boleh membunuh lanjut usia,
anak kecil, perempuan dan mengniaya musuh yang sudah tidak berdaya.
Rasa
memaafkan beliau sangat besar. Ketika berhasil membebaskan Makkah, beliau
memegang pintu Ka’bah seraya bersabda (kepada musyrikin Makkah): “Apa yang
kalian katakan dan sangka sekarang?” Mereka menjawab: “Kami mengatakan dan
menyangka kebaikan (terhadapmu). Engkau adalah seorang pemurah dan putra
seorang pemurah. Engkau telah berhasil berkuasa terhadap kami. Engkau pasti
mampu melakukan apa yang kau inginkan.” Mendengar pengakuan mereka ini, hati
beliau tersentuh dan menangis. Ketika penduduk Makkah melihat kejadian itu,
mereka pun turut menangis. Setelah itu beliau bersabda: “Aku mengatakan seperti
apa yang pernah dikatakan oleh saudaraku Yusuf bahwa ‘Tiada cercaan bagi kalian
pada hari ini. ALLAH akan mengampuni kalian, dan Ia adalah Lebih Pengasih dari
para pengasih’.” (QS. Yusuf: 92) Beliau memaafkan seluruh kriminalitas dan
kejahatan yang pernah mereka lakukan seraya mengucapkan sabda beliau yang spektakuler:
“Pergilah! Kalian bebas”
Kuat
Bertahan
Rasulullah
itu baju perangnya lapis 3, mulai peperangan umur 50 tahun, dan berperang
selama 13 tahun. Rasulullah juga menahan laparnya ketika menggali parit untuk
berperang.
Pemberani
Rasulullah
adalah seorang panglima yang luar biasa. Kalau perang berkecamuk, maka
Rasulullah adalah orang yang berada dibarisan terdepan ketika perang. Bahkan
sahabat-sahabat Rasulullah menyampaikan, kalau perang sudah mulai, maka kami
akan berlindung di belakang Rasulullah.
Penyayang
Memuliakan
wanita, anak-anak, fakir miskin, yatim piatu. Beliau adalah orang yang paling
sayang terhadap anak yatim dan fakir miskin. Beliau menyampaikan, orang yang
memuliakan anak yatim maka dia berada dekat denganku seperti dua jari ini, beliau
mengisyaratkan dengan menyandingkan jari tengah dan jari telunjuk. Beliau juga
adalah orang yang paling sayang dengan keluarganya dan Istri2nya. “Tidaklah
laki-laki disebut mulia, melainkan dia memuliakan wanita. Beliau juga adalah
orang yang paling penyayang kepada siapapun, bahkan kepada orang yang
membencinya. Pernah suatu ketika sepeninggal Rasulullah, Abu Bakar bertanya
kepada Aisyah tentang hal apa yang belum saya lakukan, yang sudah dicontohkan
oleh Rasulullah. Kemudian dijawab, kamu belum pernah menyuapi pengemis buta
yang berada diujung jalan itu. Kemudian Abu Bakar langsung bergegas mencari
makanan yang hendak disuapkan ke pengemis itu. Setelah ketemu, Abu Bakar
langsung memberikan makanan kepada pengemis itu. Tapi pengemis itu langsung
melempar makanannya. “kamu bukan orang yang biasa menyuapi makanan kepadaku,
orang yang biasanya menyuapiku selalu melembutkan makanannya sebelum dimasukkan
kedalam mulutku, dan dia juga mengelus kepalaku”. Kemudian Abu Bakar menangis,
“tahukah kamu, siapa orang yang menyuapimu?. Dialah orang yang kamu hina
didepannya, yaitu Rasulullah SAW”. Pengemis itu menangis, karena kenapa orang
itu tidak memukulku, padahal setiap dia menyuapiku, saya selalu bilang, heh
kamu jangan pernah kenal sama Muhammad, dia itu pembohong. Tapi Rasulullah
tidak membalas atau bahkan membencinya sedikitpun. Kemudian saat itu, pengemis
tersebut pun langsung bersayahadat. Luar Biasa bukan kasih sayang Rasulullah SAW.
Rasulullah adalah orang yang tidak segan bercanda dengan anak kecil, beliau mengusap
kepalanya, menciumnya, bahkan pernah bermain kuda-kudaan dengan cucunya Hasan
Husein.
Demikian
hebatnya rasa kasih sayang dimiliki oleh Rasulullah sehingga sifat tersebut pun
terpatri pada hati orang-orang yang dekat dengan beliau, sebagai hasil didikan
yang indah dari teladan umat. Seperti yang dilakukan sahabat Anas bin Malik,
ketika beliau melewati sekumpulan anak-anak, ia pasti mengucapkan salam kepada
mereka. Apa yang dikatakan sahabat tersebut, "Demikianlah yang dilakukan
Rasulullah”.
Meskipun
anak-anak biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah, namun Rasulullah
tidaklah marah, memukul, membentak, dan menghardik mereka. Beliau tetap
bersikap tenang dalam menghadapi mereka.
'Aisyah
menuturkan, "Suatu ketika beberapa anak kecil pernah dibawa ke hadapan
Rasulullah, lalu beliau mendo'akan mereka, pernah juga dibawa kepada beliau
seorang anak, lantas anak itu kencing pada pakaian beliau. Beliau segera
meminta air lalu memercikkannya pada pakaian itu tanpa mencucinya" (HR Bukhari)
Suatu
ketika ada seorang ibu sedang menggendong anaknya. Tiba-tiba Rasulullah
mendekat dan ingin memangkunya. Maka beralihlah sang anak dari pangkuan ibu
kepada pangkuan Rasulullah. Tak disangka-sangka sang anak itu kencing hingga
membasahi jubah Rasulullah. Melihat kejadian itu sang ibu langsung merenggut
sang anak dari tangan Rasulullah. Sambil mengumpat, sang ibu tak lupa memukul
pantat sang anak. Rasulullah mencegahnya tapi sang ibu tetap memaksa. Atas
kejadian tersebut Rasulullah mengingatkan bahwa kotornya jubah bisa dicuci di
rumah, tapi kemarahan ibu tetap akan membekas dalam hati sang anak sampai ia
menginjak dewasa, dapatkah ibu membersihkannya?
Rendah
Hati
Rasulullah
adalah orang yang paling rendah hati, meskipun dia memiliki segala kebajikan
dan keutamaan orang-orang dahulu kala dan orang-orang sekarang, dia seperti
sebuah pohon yang berbuah. Menurut sebuah riwayat, beliau bersabda, “Aku
diperintahkan untuk menunjukkan perhatian kepada semua manusia, untuk bersikap
baik hati kepada mereka. Tidak ada Nabi
yang sedemikian diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh manusia selain aku”.
Kita
tahu bahwa beliau dilukai kepalanya, ditanggalkan giginya, lututnya berdarah
karena lemparan batu, tubuhnya dilumuri kotoran, rumahnya dilempari kotoran
ternak. Beliau di hina, dan disiksa dengan keji. Saat beliau berdakwah di
Thaif, tak ada yang didapatkannya kecuali hinaan dan pengusiran yang keji.
Ketika Rasulullah menyadari usaha dakwahnya itu tidak berhasil, Beliau
memutuskan untuk meninggalkan Thaif. Tetapi penduduk Thaif tidak membiarkan
beliau keluar dengan aman, mereka terus mengganggunya dengan melempari batu dan
kata-kata penuh ejekan. Lemparan batu yang mengenai Nabi demikian hebat,
sehingga tubuh Beliau berlumuran darah.
Dalam
perjalanan pulang, Rasulullah Saw. menjumpai suatu tempat yang dirasa aman dari
gangguan orang-orang jahat tersebut. Di sana beliau berdoa begitu mengharukan
dan menyayat hati. Demikian sedihnya doa yang dipanjatkan Nabi, sehingga Allah
mengutus malaikat Jibril untuk menemuinya. Setibanya di hadapan Nabi, Jibril
memberi salam seraya berkata, “Allah mengetahui apa yang telah terjadi padamu
dan orang-orang ini. Allah telah memerintahkan malaikat di gunung-gunung untuk
menaati perintahmu.” Sambil berkata demikian, Jibril memperlihatkan para malaikat
itu kepada Rasulullah Saw. Kata malaikat itu, “Wahai Rasulullah, kami siap
untuk menjalankan perintah tuan. Jika tuan mau, kami sanggup menjadikan gunung
di sekitar kota itu berbenturan, sehingga penduduk yang ada di kedua belah
gunung ini akan mati tertindih. Atau apa saja hukuman yang engkau inginkan,
kami siap melaksanakannya. Mendengar tawaran malaikat itu, Rasulullah Saw.
dengan sifat kasih sayangnya berkata, “Walaupun mereka menolak ajaran Islam,
saya berharap dengan kehendak Allah, keturunan mereka pada suatu saat nanti
akan menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya”
Penyabar
Pasti,
seorang nabi harus berabar menghadapi ummatnya. Tetapi kita bisa belajar dari
beliau tentang nilai kesabaran yang agung dalam rumah tangga. Kalau Aisyah
tidak memasak, maka beliau berpuasa. Kadang beliau minta cuka seadanya untuk
mengganti lauk yang tidak ada. Beliau juga pernah tidur diluar karena pulang
terlalu malam. Diketuk pintu rumahnya tetapi istrinya sedang tidur, karena
beliau tidak mau merepotkan istrinya, beliau memilih tidur diluar.
Zuhud
Dan Kesederhanaan Rasulullah Saw Terhadap Dunia
Rasulullah
saw adalah orang yang paling zuhud di dunia ini dan paling cinta dengan
kehidupan akhirat.
“Sesungguhnya
ALLAH dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya” (Q Al Ahzab [33] : 56)
Rasulullah
Saw memiliki suara yang merdu sekali sehingga nyaman dan indah didengar oleh
telinga
Penuturan
Anas ra dalam sebuah riwayatnya, Rasulullah SAW bersabda,
"Bahwa
ALLAH tidak mengutus seorang Nabi melainkan bermuka tampan dan bersuara merdu.
Sedangkan Nabimu adalah yang terbagus raut mukanya dan merdu suaranya" (HR
At-Tirmidzi)
Rasulullah
keluar untuk shalat Subuh, Beliau berdoa, “Ya ALLAH, jadikanlah di dalam hatiku
cahaya dan di dalam lisanku (juga) cahaya. Jadikanlah di dalam pendengaranku
cahaya dan di dalam penglihatanku (juga) cahaya. Jadikanlah dari belakangku
cahaya dan dari depanku (juga) cahaya. Jadikanlan dari atasku cahaya dan dari
bawahku (juga) cahaya. Ya ALLAH, berilah aku cahaya.” (HR Muslim)
Kehidupan
Rasulullah seperti layaknya samudera yang luas dan dalam. Setiap orang yang
menyelami, mendalami dan melakukan riset obyektif terhadap kehidupan beliau
akan selalu menemukan sesuatu yang menarik, baru, bahkan berdecak kagum: indah, komplit dan kompleks. Tidak hanya
sturuktur fisiknya yang menawan, tetapi tutur kata, cara bergaul, kepribadian,
dan bahkan hatinya sungguh indah.
Profesi
dan posisi beliau dalam kehidupan juga
begitu komplit dan kompleks. Rasanya sulit menemukan tokoh besar yang memiliki
sisi kehidupan yang sedemikian kaya seperti yang pernah dijalani oleh
Rasulullah. Dan yang paling penting dicatat adalah bahwa dalam setiap profesi
dan posisi yang dijalaninya, Beliau selalu menjadi yang terbaik.
Menjadi
yatim piatu, mengembala kambing, berdagang, menjadi manajer sebuah perniagaan
besar milik Khadijah yang mencapai taraf ekspor-impor, menjadi suami, menjadi
ayah, kekek, pemimpin, politikus, pendidik, guru, panglima perang, penggagas
ide-ide baru dan cemerlang, agamawan, pertapa, dan lain-lain, adalah sebagian
dari profesi dan posisi yang pernah Beliau jalani dalam kehidupan. Semua
profesi dan posisi tersebut dijalaninya dengan penuh keteguhan hati, kejujuran,
integritas, kedisiplinan, cinta dan kasih sayang.
Setiap
orang yang dekat dengan kehidupan Rasulullah akan mengalami revolusi
kepribadian yang luar biasa. Dari seorang budak yang terhina dan diremehkan,
ketika dekat dengan Rasulullah, mereka bisa berubah menjadi manusia agung, yang
memiliki kedudukan terhormat. Dari kepribadian yang "barbar" berubah
menjadi kepribadian yang amat luhur. Sebutlah misalnya Bilal bin Rabah, Anas
bin Malik, Tsauban dan lain-lain. Kerinduan untuk selalu berdekatan dengan Rasulullah
menjadi terhunjam dalam di hati setiap orang yang dekat dengan beliau. Suatu
hari Tsauban terlihat sedih. Setelah ditanya oleh Rasulullah, ia menjawab,
"Kalau tidak melihatmu aku kesepian. Kemudian kalau ingat akhirat, aku
takut tak dapat melihatmu lagi, sebab engkau akan diangkat ke surga. Lalu
tempatku dimana dibandingkan tempatmu? jika aku tidak masuk surga, niscaya aku
tak dapat melihatmu lagi selamanya"
Jika
Rasulullah saw melewati sekumpulan anak kecil, ia pun mengucapkan salam kepada
mereka. Dan umat ini pun memegang tangan Beliau, membawanya pergi sesuka hati
mereka. Jika selesai makan, Beliau menjilati tiga jari tangannya. Beliau selalu
berada di rumah, membantu kebutuhan keluarganya. Beliau tidak pernah balas
dendam untuk dirinya sama sekali. Beliau pun menjahit sandalnya sendiri, juga
menambal pakaiannya sendiri. Memeras susu kambing untuk keluarganya, memberi
makan untanya, menyantap hidangan bersama dengan pembantu, duduk-duduk besama
orang-orang miskin, berjalan menemui wanita janda dan anak yatim guna memenuhi
kebutuhan mereka. Beliau selalu memulai salam jika bertemu dengan seseorang,
memenuhi undangan orang-orang yang memanggilnya meskipun dalam perkara yang
sangat remeh. Dan Beliau adalah orang yang ringan tangannya, lembut akhlaknya,
mulia perilakunya, baik pergaulannya, ceria wajahnya, manis senyumnya, rendah
dirinya tanpa hina, dermawan dan tak boros harta, lembut hatinya, penyayang
bagi setiap muslim, rendah diri dan kalem terhadap orang-orang mukmin.