Indahnya Kelembutan


“ALLAH Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya” (alQur’an | Asy Syuura [42] : 19)

Fitrah manusia mencintai kelembutan..

Tapi karena ego (hawa nafsu), banyak manusia kemudian berubah menjadi orang yang bersikap keras lagi berhati kasar..

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ALLAH Maha Lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan” (HR. Bukhari Muslim)

Lemah lembut adalah rahmat dari ALLAH: “Maka disebabkan rahmat dari ALLAH lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu..” (alQur’an | Ali Imran 3:159)

Kelembutan adalah akhlak utama dari seluruh akhlak mulia lainnya..

“Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidak berada pada sesuatu melainkan dia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, tidaklah sifat itu dicabut dari sesuatu, melainkan dia akan membuatnya menjadi buruk” (HR Bukhari Muslim)

“Sesungguhnya ALLAH Maha Lembut yang mencintai kelembutan dalam seluruh perkara” (HR Bukhari no. 6024 & Muslim no. 2165)

“Barangsiapa yang dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih sayang), berarti dia dijauhkan dari kebaikan”  (HR Muslim no. 2592)

Melembutkan Hati
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat ALLAH” (Q 39:22)

Hati yang lembut merupakan hati yang senantiasa merasa hina di hadapan keagungan ALLAH

Hati yang lembut mengindikasikan pemiliknya adalah seorang yang jujur, diatas segala bentuk kredibilitas apapun

Hati yang lembut itulah sejatinya kelembutan, dan sebaik-baiknya kelembutan

ALLAH mengkaruniakan kelembutan hati.. Maka barangsiapa yang mengenal ALLAH, hatinya menjadi lembut karena takut akan keagungan ALLAH

Lembutkan hati kami Wahai Dzat Yang Maha Lembut
Wahai airmata..sudah mengeringkah engkau atau membeku karena kecintaanmu pada dunia
Wahai airmata.. meneteslah..mengalirlah
Basahi jiwa yang gersang ini..Basuhlah jiwa yang kotor ini
Meneteslah..mengalirlah karena kecintaanmu pada ALLAH

Berbahagialah orang yang bisa meneteskan air mata dalam cintanya kepada ALLAH..karena itu menunjukkan hatinya tidak keras
Berbahagialah orang yang memiliki hati yang lembut untuk Dzat Yang Maha Lembut

Kelembutan Nabi Muhammad Saw
Ketika Rasulullah SAW duduk bersama para sahabatnya, seorang pendeta yahudi bernama Zaid bin Sa'nah masuk menerobos shaf, lalu menarik kerah baju Rasul dengan keras seraya berkata kasar, "Bayar utangmu, wahai Muhammad, sesungguhnya turunan Bani Hasyim adalah orang-orang yang selalu mengulur-ulur pembayaran utang"

Umar bin Khattab ra langsung berdiri dan menghunus pedangnya. "Wahai Rasulullah, izinkan aku menebas batang lehernya." Rasulullah SAW berkata, "Bukan berperilaku kasar seperti itu aku menyerumu. Aku dan yahudi ini membutuhkan perilaku lembut. Perintahkan kepadanya agar menagih utang dengan sopan dan anjurkan kepadaku agar membayar utang dengan baik"

Tiba-tiba pendeta yahudi berkata, "Demi ALLAH yang telah mengutusmu dengan hak, aku datang kepadamu bukan untuk menagih utang. Aku datang sengaja untuk menguji akhlakmu. Tapi, aku telah membaca sifat-sifatmu dalam Kitab Taurat. Semua sifat itu telah terbukti dalam dirimu, kecuali satu yang belum aku coba, yaitu sikap lembut saat marah. Dan aku baru membuktikannya sekarang. Oleh sebab itu, aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah selain ALLAH dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad adalah utusan ALLAH. Adapun piutang yang ada padamu, aku sedekahkan untuk orang Muslim yang miskin"

Itulah kemuliaan akhlak Rasulullah, sang teladan yang telah dipuji ALLAH sebagai nabi dengan akhlaknya berada di atas semua akhlak yang agung. Kelembutan dan kesabaran dijadikan sebagai manhaj dalam berdakwah. Ucapannya lembut, sikapnya lembut, dan perilakunya dalam semua aktivitas dakwahnya adalah kelembutan, kecuali sikap yang membutuhkan ketegasan.

Kelembutan merupakan akhlak yang mampu mendekatkan manusia kepada Islam. ALLAH menjelaskan, "Maka, disebabkan rahmat dari ALLAHlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (AlQur’an | Ali Imran 159)

Kekerasan dan perilaku anarkis akan merugikan Islam dan umatnya. Beliau selalu menyeru umatnya agar bersikap lembut. Beliau bersabda, "Sikap hati-hati (tidak tergesa-gesa), kesederhanaan, dan perilaku lembut adalah bagian dari 24 ciri kenabian" (HR at-Tirmidzi)

Rasulullah saw pernah mengingatkan Siti Aisyah saat bersikap kasar. "Sesungguhnya ALLAH Mahalembut dan menyukai kelembutan dan ALLAH memberi dampak positif pada kelembutan yang tidak diberikan kepada kekerasan. Dan tiada kelembutan pada sesuatu kecuali akan menghiasinya dan bila dicabut kelembutan dari sesuatu akan menjadikannya buruk" (HR Muslim). Rasulullah juga menegaskan bahwa barang siapa yang tidak memiliki kelembutan maka akan dijauhkan dari kebaikan. (HR Muslim)