Hanya dengan keyakinan cinta lah Nabi Ibrahim as kuat menghadapi segala ujian hidup.. bahkan dengan cinta lah Ibrahim as mampu menjalankan perintah Tuhan di luar jangkauan ilmu pengetahuan manapun: menyembelih anak satu-satunya yaitu Ismail as yang sudah puluhan tahun dinantikan kelahirannya..
Jika Ibrahim as hanya berpihak kepada ilmu pengetahuan, tentu perintah Tuhan ini diabaikan karena berada di luar batas jangkauan semua nalar ilmu pengetahuan.. tapi dengan keyakinan cinta lah Ibrahim as mampu melaksanakannya sepenuh hati..
Ilmu pengetahuan yang dimiliki tidak mampu mewadahi bahasa Tuhan.. hanya keyakinan cinta yang mampu menerjemahkan bahasa Nya: Ismail as yang disembelih, tapi yang mati justru domba.. kenyataan yang tidak mungkin tercakup dalam bahasa ilmu pengetahuan manapun kecuali bahasa cinta..