Ciri Fisik Nabi Muhammad Saw



Bagian Kepala
Bentuk Kepala : Besar
Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali, dari pamannya yaitu Hindi bin Abi Halah, ia berkata, "Rasulullah memiliki kepala yang besar" (HR Ath-Thabarani, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Dari Nafi' bin Jubair, ia mengabarkan bahwa Ali bin Abi Thalib telah mengungkap sifat fisik Nabi "Beliau itu kepalanya besar," ungkap Ali. (HR Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)

Bagian Kening : Lebar
Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali, pamannya Hindi bercerita, `Rasulullah mempunyai kening yang lebar" (HR Ath Thabarani, Al Baihaqi, dan At Tirmidzi)

Alis : Panjang dan tidak menyatu
Masih dari Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, dari pamannya Hindi bin Halah, ia berkata, "Rasulullah memiliki alis yang panjang, sempurna tanpa menyatu kedua ujungnya. Di antara keduanya terdapat otot yang terlihat ketika darah berkumpul" (HR Ath-Thabarani, Al-Baihaqi, dan At- Timidzi)

Bagian Mata : Bulu Mata Lentik dan Bola Mata Hitam
Dari Al-Hasan bin Ali, dari Hindi bin Abi Halah, ia berkata, "Rasulullah memiliki dua bola mata yang hitam. Alisnya memanjang sempurna tanpa menyatu. Sedangkan bulu matanya panjang lentik" (HR Ath-Thabarai Ibnu Katsir)
Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah, "Kedua putih mata Rasulullah yang paling menarik" (HR Muslim, Ahmad, dan Al-Baihaqi)
Masih dari Jabir bin Samurah, ia berkata, "Setiap kali saya melihat muka Rasulullah tampak matanya bercelak, padahal beliau tidak memakai celak" (HR At-Tirmidzi, Hakim, dan Ahmad)

Pipi : Halus dan Lembut
Dari Al-Hasan bin Ali, dari pamannya yaitu Hindi bin Abi Halah meriwayatkkan, "Rasulullah memiliki dua pipi yang halus dan lembut (HR Ath-Thabarani dan Az-Zabidi)

Hidung : Mancung dan Bercahaya
Diriwayatkan dari Hindi bin Abi Halah, "Rasulullah itu berhidung mancung dan bercahaya. Orang yang tidak mengetahuinya menganggap tulang hidung beliau panjang sampai ujung hidung" (HR Ath-Thabarani Ibnu Katsir)

Mulut Lebar dan Gigi Saling Berjauhan dan Tersusun Rapi
Jabir bin Samurah berkata, "Rasulullah itu bermulut lebar" (HR Muslim dan Ahmad)
Menurut Jumai', "Rasulullah itu bermulut lebar dan gigi-giginya (gigi seri dan gerahamnya) berjauhan" (HR Al-Haitsami dan Ibnu Katsir)
Ibnu Abbas menceritakan, "Rasulullah itu memiliki gigi seri yang rata." (HR Ad-Darimi, At-Tirmidzi, dan Al-Baihaqi)
Sedangkan Abu Hurairah meriwayatkan, "Rasulullah itu mempunyai gigi depan yang bagus" (HR Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad)

Aroma Mulut : Wangi
Anas bin Malik menuturkan, "Saya menemani Nabi selama sepuluh tahun. Selama itu, saya selalu menghirup nafasnya yang wangi. Tidak ada orang lain yang aroma mulutnya sewangi aroma mulut beliau" (HR Ibnu Ahmad, dan Al-Baihaqi)

Wajah : Bercahaya bagai Bulan Purnama
Dan Al-Hasan, dari pamannya yaitu Hindi, ia bercerita, "Rasulullah adalah seorang manusia yang agung. Wajahnya bercahaya bagaikan sinar rembulan di malam purnama." (HR Ath-Thabarani)
Diriwayatkan dari Ali, "Wajah Rasulullah berbentuk bulat" (HR At Timidzi)
Dari Jabir bin Samurah ia juga berkata, "Rasulullah berwajah bulat" (HR Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Ummu Ma'bad menggambarkan fisik Rasulullah, "Saya melihat beliau seorang yang wajahnya ceria dan bercahaya" (HR Al-Hakim, Ath-Thabarani, Abu Nu'aim, Al-Baihaqi, dan Ibnu Sa'ad)

Rambut : Ikal, Lebat, Terurai, Panjang sampai Pundak atau Telinga
Dari Al-Bara', ia berkata, "Rasulullah berambut lebat sampai menyentuh daun telinga." (HR Muslim)
Masih dari Al-Bara', "Rasulullah memiliki rambut yang sampai pada pundaknya." (HR Muslim)
Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Rasulullah rambutnya ikal, tidak terurai dan tidak pula keriting." (HR Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi. Baihaqi, dan Malik)
Dari Al-Hasan, dari pamannya yaitu Hindi, ia berkata, "Rasulullah mengikat rambutnya. Ketika jambulnya dilerai, ikatan itu dilepasnya. Dari air keadaan seperti itu, panjang rambut beliau sampai menyentuh daun telinganya." (HR Ath-Thabarani)
Anas menuturkan, "Rambut Rasulullah panjangnya sampai tengah telinga." (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Diriwayatkan dari Aisyah, "Rasulullah mempunyai rambut yang lebat di bagian ubun-ubunnya dan tidak melewati telinga." (HR At-Tirmidzi, Al-Baihaqi, dan Abu Dawud)
Dari Ummu Hani binti Abi Thalib, ia berkata, "Rasulullah datang ke Kota, Makkah dengan rambutnya yang bergombak empat" (HR Ibnu Majah, Al-Baihaqi, dan Abu Dawud)
Masih dari Ummu Hani, ia menuturkan, "Ketika Rasulullah datang ke Kota Makkah pada pertama kali, beliau memiliki rambut dengan gombai empat" (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Nabi biasanya mengikat rambut di bagian ubun-ubunnya seperti halnya yang dilakukan oleh Ahli Kitab. Kemudian setelah itu, beliau melepaskannya seperti yang dilakukan orang Arab." (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah)
Anas menuturkan bahwa Nabi mengikat rambut sekehendaknya di bagian ubun-ubunnya. Setelah itu, beliau melepaskannya." (HR Al-Bukhari dan Al-Baihaqi)
Dalam Shahih Bukhari hal II/271, Abu Juhaifah As-Suwaiy berkata : “Aku melihat rasulullah memiliki rambut putih yang tumbuh dibawah bibirnya"
Abdullah bin Basar ra yang menjadi teman dekat Rasulullah pernah berkata, : "Aku melihat Rasulullah saw sudah (kelihatan) tua kerna beliau memiliki beberapa rambut putih yang tumbuh dibawah bibirnya" (HR Bukhari)
Rabi'ah berkata, "Aku melihat satu helai rambut Rasulullah yang berwarna merah, lantas aku tanyakan tentang hal tersebut, maka dijawab Beliau bahwa merahnya rambut itu akibat dari keharuman tubuhnya" (HR Bukhari)
Anas bin malik berkata, "Rambut Rasulullah itu tidak kaku tidak keriting , juga tidak lurus. ALLAH mengangkatnya menjadi Rasul ketika usia 40 tahun lebih, Beliau bermukim dimekkah 10 tahun, Dimadinah juga 10 tahun. Beliau meninggal hanya memiliki 20 helai rambut putih yang berada dikepalanya dan dijenggotnya" (HR Bukhari)
Qatadah juga pernah bertanya kepada Anas ra : "Bagaimana bentuk rambut Rasulullah? Anas menjawab "Rambut beliau tidak kaku tidak juga keriting. Panjangnya sampai menyentuh kedua daun telinganya, dan terkadang dibiarkan sampai kedua bahunya" (HR Muslim)
Namun demikian meskipun Rasulullah memiliki rambut panjang dan jenggot lebat, beliau senantiasa merawat dengan baik , sehingga selalu tampak bersih ,rapi dan tidak terkesan kumal dan kotor . Rasulullah adalah orang yang sangat menyukai kebersihan, keindahan dan kerapihan, karena itu apapun pakaian yang dikenakan oleh Beliau selalu nampak rapi dan serasi dengan postur tubuhnya dan potongan rambutnya.

Janggut : Lebat
Dari Al-Hasan bin Ali, dari pamannya yaitu Hindi, ia berkata, "Rasulullah memiliki janggut yang lebat." (HR Ath-Thabarani dan Ahmad)
Ali bin Abi Thalib menuturkan, "Rasulullah berjanggut lebat." (HR AtTirmidzi dan Al-Baihaqi)
Begitu pula Ummu Ma'bad menceritakan, "Rasulullah memiliki janggut yang lebat." (HR Al-Hakim dan Ath-Thabarani)
Diriwayatkan dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Rasulullah saw suatu saat memegang janggut. Panjang dan lebar janggut berukuran sama. (HR Al-Qurthubi dalam Tafsirnya)

Leher : Jenjang, Putih
Diriwayatkan dari Ummu Ma'bad, ketika mensifati Rasulullah, ia berkata, "Beliau memiliki  leher yang jenjang." (HR Ibnul Qayyim dalam Kitab Zad Al-Ma'ad)
Dari Al-Hasan bin Ali, dari pamannya yaitu Hindi, ia menuturkan, "Leher Rasulullah itu sepertinya jenjang dan terlihat membentuk dalam putihnya perak." (HR Al Baihaqi dalam Syua'bul Iman)
Dari Utsman bin Abdil Malik, ia mendapat informasi dari pamannya yang juga termasuk salah seorang pengikut Ali dalam Perang Shiffin, dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, "Leher Rasulullah seperti teko dari perak (berbentuk jenjang)." (HR Al-Baihaqi)

Pundak
Diriwayatkan dari Ali ra :: "Rasulullah memiliki pundak yang besar (tegap)" (HR Al-Baihaqi dan Az-Zabidi, lihat juga dalam Kitab Al Ahadits Al Mukhtarah)

Dada
Dari Al-Hasan, dari Hindi, ia berkata, "Rasulullah itu berdada lebar. Antara perut dan dada berukuran sama." (HR Ath-Thabarani dan Az-Zabidi)

Perut
Diriwayatkan dari Ummu Ma'bad, ketika mensifati Rasulullah, ia berkata, "Besarnya perut beliau tidak menjadikan beliau merasa lelah" (Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zad Al-Ma'ad)
Dari Ummu Hani, ia menuturkan, "Saya tidak melihat bentuk perut Rasulullah kecuali saya ingat lipatan kertas-kertas yang digulung antara satu dengan yang lain" (HR Ath-Thabarani)

Pusar
Diriwayatkan dari Ali, bahwa Rasulullah memiliki pusar' yang berbulu (HR Al-Maqdisy dalam Al-          Ahadits Al-Mukhtarah)
Dari Al-Hasan, dari Hindi, ia berkata, "Rasulullah itu badannya bercahava, bulu-bulunya lembut dan menyambung dari bagian atas dada sampai pusar. Bulu-bulu itu merangkai bagaikan benang. Sedangkan di bagian putting susu dan perutnya, bulu-bulu itu tidak tumbuh. Adapun di bagian lengan, pundak, dan bagian atas dada, bulu-bulu tersebut tampak banyak" (HR Al-Haitsamy dalam Majma' Az-Zawa'id)

Punggung
Mukharrisy Al-Ka'bi menceritakan, "Suatu malam Rasulullah berumrah dari Ji'ranah. Saya melihat punggung beliau seperti batangan perak"

Jari Jemari
Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, "Rasulullah memiliki jari jemari tangan dan kaki yang tebal dan lentik memanjang" (HR Ahmad, Al-Mizzi dalam Tandzib Al-Kamal, dan Ibnu Sa'ad)

Telapak Tangan
Masih dari Ali, "Rasulullah itu memiliki telapak tangan yang tebal" (HR Ahmad, Al-Mizzi, dan Ibnu Sa'ad)
Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali, dari Hindi, ia berkata, "Rasulullah itu telapak tangannya lebar" (HR Al-Haitsami)
Anas bin Malik menuturkan, "Saya sama sekali belum pernah menyentuh kulit yang lebih halus dari sutera kecuali telapak tangan Rasulullah" (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Al-Baihaqi, dan Ath-Thabari)
Begitu pula Mariyah berkisah, "Saya sama sekali belum bersentuhan dengan kulit yang lebih lembut dari tangan Rasulullah"

Lengan Bawah
Dari Hindi (pamannya Al-Hasan bin Ali), ia berkata, "Rasulullah memiliki lengan bawah yang panjang." (HR Al-Khallal dalam As-Sunnah)
Diriwayatkan dari Shalih, budak At-Tau'amah, ia berkata bahwa Abu Hurairah mensifati Rasulullah. Katanya, "Beliau itu dua lengannya panjang" (HR Ahmad)

Betis
Jabir bin Samurah menuturkan, "Di kedua betis Rasulullah terdapat bentuk yang halus" (HR At-Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
Abdurrahman bin Malik bin Ju'syam meriwayatkan dari ayahnya bahwa saudaranya yaitu Suraqah berkata, "Ketika Rasulullah berada di atas ontanya, saya mencoba untuk mendekatinya. Di saat itu, saya melihat betis beliau bagaikan pohon korma (saking putihnya)"

Tumit
Jabir bin Samurah berkata, "Rasulullah memiliki tumit yang tipis." (HR Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad)

Telapak Kaki
Diriwiyatkan dari Al-Hasan bahwa pamannya yaitu Hindi berkata, "Rasulullah saw, termasuk orang yang biasa memakai alas kaki. Telapak kaki beliau kurus dan memancarkan air" (HR Al-Haitsami dalam Kitab Majma' Az-Zawa'id)
Utsman bin Abdil Malik menceritakan sebuah hadits dari pamannya, salah seorang pengikut Ali dalam Perang Shiffin, dari Ali, ia berkata, "Rasulullah memiliki telapak tangan dan telapak kaki yang tebal" (HR. Ibnu Sa'ad dan Al-Baihaqi)

Persendian
Diriwayatkan dariAli, ia berkata, "Rasulullah memiliki tulang sendi yang gemuk" (HR Al-Mizzi dalam Kitab Tandzib Al-Kamal)
Ibrahim bin Muhammad mendapatkan informasi dari salah seorang putra Ali bin Abi Thalib, katanya, "Rasulullah itu persendiannya besar" (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Katsir).

Berat Badan
Al-Hasan bin Ali meriwayatkan dari pamannya yaitu Hindi, bahwa Rasulullah memiliki postur tubuh yang sedang, besar dan kokoh" (Lihat. Majma' Az-Zawdid). Maksudnya, anggota tubuh beliau sempurna dan berpostur sedang, tidak gemuk dan tidak kurus.

Ukuran Tinggi
Diriwayatkan dari Rabi'ah bahwa ia pernah mendengar Anas bin Malik mensifati ciri-ciri fisik Rasulullah saw. Saat itu, Anas berkata, "Beliau adalah orang yang berperawakan sedang. Tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu pendek" (HR Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi)
Al-Bara' menyatakan, "Rasulullah adalah sosok yang tidak pendek, juga tidak tinggi" (HR Al-Bukhari, Muslim, dan Al-Baihaqi)
Masih dari Al-Bara', "Rasulullah itu orang yang berperawakan sedang" (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, dan At-Tirmidzi)
Ibrahim bin Muhammad menerima berita dari putra Ali bin Abi Thalib, ia berkata, "Ketika Ali bin Abi Thalib mensifati fisik Rasulullah, ia menyebutkan bahwa postur beliau tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Beliau termasuk orang yang berperawakan sedang" (HR Al-Baihaqi, liha: juga Kitab Tarikh Baghdad)
Dari Al-Hasan, bahwa pamannya Hindi berkata, "Rasulullah itu perawakannya lebih tinggi dari orang yang berperawakan sedang, dan lebih pendek dari orang yang berperawakan tinggi kurus" (HR Al-Haitsami dan Ibnu Katsir)

Aisyah menuturkan, "Di antara sifat fisik Rasulullah adalah ketika Rasulullah sedang berjalan bersama orang banyak, tidak ada seorang pun yang lebih tinggi dari beliau. Mungkin ada dua orang pria yang dikenal berperawakan tinggi, tetapi ketika bersama beliau, terlihat bahwa perawakan beliau lebih tinggi dari keduanya. Baru kemudian setelah dua pria itu berjauhan dengan beliau, orang-orang melihat keduanya sebagai orang yang berperawakan tinggi, sementara Rasulullah berperawakan sedang" (HR Al-Baihaqi dalam Dala'il An-Nubuwwah dan As-Suyuthi dalam Al-Khasha'ish Al-Kubra)

Kulit
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, "Rasulullah adalah orang yang telapak tangannya paling halus. Saya belum pernah menyentuh kain sutera yang lebih halus daripada halusnya telapak tangan beliau" (HR Al-Bukhari, Muslim, dan Ath-Thabari)
Berkata Anas ra, “Tak kutemukan sutra atau kain apapun yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah saw, dan tak kutemukan wewangian yang lebih wangi dari keringat dan tubuh Rasulullah saw” (HR Bukhari no. 3368)
Dari Utsman bin Abdul Malik, ia mendapat kabar dari pamannya yang termasuk pengikut Ali dalam Perang Shiffin, dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, "Rasulullah itu kulitnya halus dan lembut" (HR Ibnu Sa'ad)

Warna Kulit
Anas bin Malik menceritakan, "Wama kulit Rasulullah putih berkilau, tidak hitam kusam dan tidak putih tulang" (HR Ath-Thabari)
Abu Hurairah menuturkan, "Rasulullah berkulit putih bagaikan kepingan-kepingan perak" (HR. As-Suyuthi dalam Al-Jami' Ash-Shagir dan AzZabidi dalam Ithaf As-Sadah Al-Muttaqin)
Sedangkan Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, "Rasulullah itu berkulit putih kemerah-merahan" (HR Ibnu Hibban, Al-Baihaqi, dan Ibnu Sa'ad)
Masih dari Anas, ia berkata, "Rasulullah adalah orang yang warna kulitnya paling bagus" (HR Ath-Thabari dan Ibnu Katsir)

Keringat
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, "Nabi biasa masuk ke rumah Ummu Sulaim, lalu tidur di ranjangnya, sementara Ummu Sulaim sendiri sedang tidak ada. Suatu hari, beliau datang ke rumah Ummu Sulaim dan tidur di ranjangnya. Ada seseorang yang memberitahukan hal itu kepada Ummu Sulaim. "Rasulullah sedang tidur di ranjangmu, Ummu Sulaim!" katanya. Maka Ummu Sulaim pulang dan mendapatkan tempat tidurnya penuh keringat. Tidak menunggu lama, ia langsung membuka tempat pakaiannya (dan mengeluarkan kain di dalamnya), lalu menyerap air keringat tersebut dan diperasnya untuk dituangkan di gelas. "Apa yang kau lakukan, wahai Ummu Sulaim?" tanya Rasulullah. "Kami berharap dengan keringat engkau ini keberkahan untuk anak-anak kami," jawab Ummu Sulaim. "Kamu akan mendapatkannya" sahut Nabi. (HR Muslim, Ahmad, dan Al Baihaqi)
Masih dari Anas, "Rasulullah berkulit cerah dan keringatnya bagaikan butir-butir mutiara" (HR Muslim dan Al-Baihaqi)
Aisyah meriwayatkan, "Keringat Nabi di wajahnya seperti butiran mutiara yang basah, dan itu lebih harum daripada parfum kasturi" (HR AzZabidi)
Ali menuturkan, "Keringat Nabi bagaikan mutiara, dan harumnya bagaikan parfum kasturi" (HR Ibnu Sa'ad)
Hubaib bin Abi Hardah mendapat berita dari seorang dari Bani Huraisy, bahwa ia berkata, "Saya berada di samping ayah saya ketika Rasulullah merajam Ma'iz bin Malik (dalam kasus perzinaan). Di saat beliau mengambil batu yang besar, saya merasa takut dan ngeri melihatnya. Maka saya merangkul Rasulullah saw. Ketika itulah, saya mencium keringat yang keluar dari ketiak beliau harum mewangi bagaikan parfum kasturi" (HR Ad Darimi dan Ibnu Asakir)

Tanda Kenabian 
Diriwayatkan dari Al-Ja'd bin Abdurrahman bahwa ia mendengar As Sa'ib bin Yazid berkata, "Suatu hari, bibi saya membawa saya pergi menghadap Rasulullah” . "Wahai Rasulullah, keponakan saya ini sedang sakit," ungkap bibi saya. Maka beliau mengusap kepala saya dan berdoa untuk keberkahan. Beliau berwudhu, lalu saya meminum bekas air wudhunya, dan berdiri di belakangnya. Di saat itulah, saya melihat ada tanda kenabian (Khatim An-Nubuwwah) di antara dua pundaknya. Tanda tersebut sebesar telur burung puyuh" (HR Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi).

Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah, "Saya melihat tanda di antara dua pundak Rasulullah berupa kelenjar berwarna merah seperti telur burung" (HR Ibnu Hibban)
Dari Abu Nadhrah, ia berkata, "Saya bertanya kepada Abu Sa'id Al Khudri tentang tanda kenabian yang ada pada diri Rasulullah. Kemudian Abu Sa'id menjawab, "Tanda itu berupa daging yang menonjol" (HR. As Suyuthi dalam Al-Jami' Ash-Shaghir dan Al-Baihaqi)

Dari Abdullah bin Sarjas, ia menuturkan, "Saya menghadap Nabi yang ketika itu sedang berada di tengah para sahabatnya. Kemudian saya berjalan ke belakang beliau. Rupanya beliau tahu persis apa yang saya inginkan. Maka beliau menurunkan selendang dari punggungnya. Pada saat itulah saya melihat tanda kenabian di pundaknya. Tanda itu sebesar kepalan tangan, disekelilingnya ada tahi lalat, terlihat seperti kutil-kutil yang biasa tampak di kulit"

Masih dari Abdullah bin Sarjas, "Saya menghadap Nabi. Kemudian saya makan roti dan daging bersamanya. Setelah itu, saya bergeser sampai tepat di arah belakang beliau sehingga melihat tanda kenabian di kedua pundaknya. Tanda itu di tengkuk pundak beliau berupa kumpulan daging yang dikelilingi oleh tahi lalat" (HR Muslim)

Dari Abi Ma'unah bin Qurrah, ia berkata, "Saya datang demi memenuhi panggilan Nabi saw. Dalam kesempatan itu, saya mohon beliau mengizinkan saya memasukkan kedua tangan ke jubahnya. Beliau tidak keberatan. Maka di saat itulah, saya menemukan di tengkuk pundaknya kelenjar yang menonjol" (HR Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi)

Bentuk Tubuh Yang Sempurna
Tubuh yang dimiliki Beliau tidak pendek, tidak juga tinggi. Tetapi tubuh yang ideal, Seimbang antara berat dan tingi badannya. Sebagaimana keterangan yang diriwayatkan oleh Bukhari, "Bahwa beliau itu bertubuh sedang dengan bahu yang bidang, berjenggot lebat, ada semburat merah merona pada diri beliau. Rambutnya terjuntai hingga menyentuh kedua daun telinganya"

Abu Juhanifah ra berkata, "Suatu hari rasulullah saw lewat, para shahabat yang melihat kedatangan beliau langsung menyalami beliau dan mengusapkan kedua telapak tangan beliau pada wajah mereka, Aku pun melakukan hal yang sama. Aku letakkan tangan beliau ke wajahku, Maka aku merasakan bahwa tangan beliau itu lebih sejuk daripada es dan lebih wangi daripada minyak misik" (HR Bukhari)

Didalam kitab "Maulid Barzanjiy" disebutkan : " Bahwa ketinggian badan rasulullah saw itu sedang , warna kulitnya putih kemerah-merahan, lebar kedua belah matanya kelihatan seperti bercelak, bulu matanya lebat , kedua alisnya terlihat menghalus panjang, gigi-giginya ramping, mulutnya lebar tampak dengan bagusnya, keningnya luas, yang memiliki dahi bagaikan bulan sabit. kedua belah pipinya halus , hidungnya mancung dengan indahnya, pangkal hidungnya bagus . Antara kedua belah tulang bahunya tampak renggang jauh, Tapak tangannya terbuka, Besar sendi-sendi tulang atau ruas jari-jarinya, Sedikit daging tumitnya, Lebat jenggotnya, Besar kepalanya, Serta panjang rambutnya sampai ke daun telinganya. Terdapat diantara kedua belikatnya ada cap kenabian yang penuh cahaya. Peluhnya jernih bagaikan mutiara, Bau peluhnya lebih semerbak daripada keharuman minyak kesturi" (Maulidul Barzanjiy Hal: 86)

Ummul Ma'bad berkata : "Aku melihat seorang lelaki dengan wajah yang berseri-seri & bercahaya. Berkulit bersih, Badannya tidak kurus juga tidak gemuk. Wajahnya elok rupawan, Bola matanya hitam, Bulu matanya lentik, Alis matanya panjang bertautan . Jika beliau diam maka tampaklah Kharismanya, Jika beliau sedang berbicara tampak Agung & Santun, Ia adalah orang yang tampak paling muda & rupawan bila dipandang dari kejauhan, juga tampak paling tampan & mempesona diantara rombongannya. Ucapannya menyejukkan kalbu, Perkataannya jelas, tidak sedikit juga tidak bertele-tele, Beliau adalah orang yang paling menarik dan Kharismatik diantara ketiga Shahabatnya. Jika Beliau berbicara, Maka para shahabat yang menyertainya dengan khusyu' mendengarkan segala nasehatnya dan mematuhi segala perintahnya" (Kisah pertemuan Ummul Ma'bad dg Rasulullah saw ketika Beliau berhijrah dr makkah menuju madinah, Beliau ditemani Shahabat Abu Bakar & seorang budak sebagai pemandu jalan. Dikutip dari kitab "Qutuf Minas Syamail Muhammadiyyah Wal Akhlaqin Nabawiyyah Wal Adabil Islamiyyah)

Beliau tampak condong ketika berjalan, seakan-akan seperti jalan turun dr tempat yang tinggi, Ketika Beliau berjabatan tangan dengan orang yang ditemuinya, Maka keharuman tangan beliau itu membekas ditangannya sampai dalam beberapa hari. Apabila Rasulullah saw meletakkan tangannya diatas kepala anak kecil, Maka usapannya dapat diketahui oleh anak-anak yang lain karena bau keharumannya. Beliau adalah seorang yang agung, terkenal lagi Mulia. Selain karna belaian Rasulullah saw disertai kasih sayang yang keluar melalui kelembutan tangannya, disamping itu juga Beliau adalah sosok yang penyayang sehingga memberikan kenyamanan orang yang disentuh oleh Rasulullah saw.

Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam adalah manusia yang sempurna, baik dalam segi kecerdasan akalnya, kemuliaan akhlaq dan pekertinya, ketinggian nasabnya maupun kesempurnaan fisik Beliau. Menurut beberapa hadits shahih, Menyatakan bahwa kesempurnaan Raut wajah Rasulullah saw itu tak dapat diserupai oleh siapapun. Bahkan oleh iblis. Inilah salah satu kelebihan dan keistimewaan yang diberikan oleh ALLAH dibandingkan dengan nabi & Rasul-Nya yang terdahulu.

Keelokan Wajah Rasulullah Saw
Diriwayatkan dari Al-Bara', ia berkata, "Saya sama sekali belum pernah melihat paras yang lebih tampan dari paras Rasulullah" (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Abu Ishaq menuturkan, "Ketika ada orang yang bertanya kepada Al-Bara', apakah paras wajah Rasulullah itu seperti pedang (berkilau)?" Al-Bara' menjawab, "Tidak, tapi bagaikan rembulan" (HR Al-Bukhari, Ahmad, dan Al-Baihaqi)
Abu Hurairah menceritakan, "Saya belum pemah melihat paras wajah setampan paras Rasulullah Seolah-olah cahaya mentari berjaian menyelusuri wajahnya" (HR Ibnu Hibban)
Jabir bin Samurah mengisahkan, "Saya ketika itu melihat Nabi dengan berpakaian merah. Kemudian saya membanding-kannya dengan melihat bulan. Ternyata, dalam pengamatan saya, beliau lebih indah daripada bulan" (HR Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)
Dari Al-Bara', ia berkata, "Saya belum pernah melihat seorang pria berpakaian merah yang lebih tampan dari Rasulullah. Beliau memiliki rambut yang dekat dengan pundaknya" (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Sa'id bin Al-Jurairi mendengar berita dari Abu Thufail bahwa ia berkata, "Saat itu, saya sendirian melihat wajah Nabi." "Bagaimana, mohon jelaskan!" pinta Sa'id. Abu Thufail menjawab, "Beliau berparas putih, manis, dan berperawakan sedang" (HR Muslim, Ahmad, dan At-Tirmidzi)
Diriwayatkan dari Ummu Ma'bad bahwa suatu ketika ia mensifati fisik Rasulullah "Beliau itu, dari kejauhan tampak sebagai orang yang paling manis dan paling tampan. Sedangkan dari dekat, beliau tampil sebagai orang yang paling menonjol dan paling bagus di antara yang lain" (HR Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma'ad)
Anas bin Malik pernah berkata, "Paras Rasulullah itu bagaikan kepingan-kepingan perak" (HR Ath-Thabari dan Ibnu Katsir)
Aisyah menyebutkan, "Rasulullah saw adalah orang yang wajahnya paling tampan dan kulitnya paling bercahaya di antara yang lain" (HR AlBaihaqi)
Sedangkan Abu Bakar Ash-Shiddiq menuturkan, "Wajah Rasulullah bagaikan bulatnya rembulan" (HR Al-Mizzi dan Al-Hindi)
Ibnu Abbas menuturkan, "Sosok Rasulullah belum pernah ada bayangannya. Jika beliau berdiri sedangkan matahari bersinar, maka sinar yang terpancang dari beliau mengalahkan sinarnya matahari. Begitu pula jika beliau berdiri di tengah cahaya lampu, maka cahaya beliau lebih terang daripada cahayanya lampu" (HR As-Suyuthi dalam Al-Jami' Ash-Shaghir). Selain Ibnu Abbas, redaksi hadits ini diriwayatkan pula oleh Jabir bin Samurah.
"Kami tak melihat suatu pemandangan yang lebih menakjubkan bagi kami selain wajah Nabi saw” (HR Bukhari no. 649 dan Muslim no. 419)
“Dan beliau saw itu adalah manusia yang terindah wajahnya, dan terindah akhlaknya” (HR Bukhari no. 3356)
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw adalah sebagus-bagus manusia paras mukanya"
"Wajahnya laksana matahari yang memancar" Demikian Pendapat Abu Hurairah ra yang diriwayatkan At-Turmudzi
Masih menurut riwayat At-Turmudzi, bahwa sahabat Ali ra dalam menggambarkan sifat-sifat rasulullah Shallallaahu'alaihi wasallam adalah : "bahwa wajah beliau itu bulat dan penuh daya tarik". Yang dimaksud wajah beliau bulat yaitu tidak lonjong tidak pula bulat, melainkan mendekati pada bentuk oval.
Aisyah rha berkata : "Bila Rasulullah sedang bergembira, maka paras mukanya bagaikan belahan bulan purnama" (Menurut riwayat At-Turmudzi)
Jika Beliau sedang gembira, maka bertambahlah keelokan wajahnya, yang semakin memancarkan sinar meskipun diumpamakan dengan belahan bulan purnama tetapi tetap tiada bandingannya.
"Wajah beliau seolah-olah lingkaran bulan purnama."Demikian Abu bakar Ash Shidiq dan ka'ab bin malik dalam melukiskan wajah Rasulullah Shallallaahu'alaihi wasallam.

Para shahabat sepakat dalam menggambarkan sifat-sifat Rasulullah, Bahwa wajah beliau itu bersinar, ketampanan wajahnya sangat mempesona. Banyak dari mereka yang tidak mampu menggambarkan kesempurnaan dan ketampanan wajah beliau secara persis. Beliau memiliki banyak kelebihan secara fisik dibandingkan para nabi dan rasul ALLAH yag lain. Maka tak mengherankan bila ada perawi yang mengatakan bahwa Rasulullah saw lebih tampan wajahnya dibandingkan nabi yusuf as.

Shahabat jabir mengatakan "Bahwa wajah Rasulullah itu bulat laksana matahari atau bulan purnama" (HR Muslim)
Hasan bin ali meriwayatkan dari abi hallah, “Bahwa Rasulullah berwajah tampan sangat gagah, berwibawa dan berseri-seri bagaikan bulan purnama” (HR At-Tirmidzi)
Tatkala jabir bin samurah menatap wajah Rasulullah dimalam terang bulan , ia lantas berkata :"Aku memandang wajah Rasulullah lalu melihat ke arah bulan, maka wajah beliau jauh lebih indah daripada bulan yang sedang memancarkan cahayanya itu" (HR At-Tirmidzi)
Demikian pula riwayat Sayyidina Ali yang mengatakan, “Seakan akan Matahari dan Bulan beredar di wajah beliau saw” (Syamail Imam Tirmidzi), demikian pula diriwayatkan oleh Sayyidina Umar bin Khattab ra bahwa “Rasul saw adalah manusia yang bibirnya paling indah”

Dalam kitab yang sama juga deceritakan :
Bila dalam keadaan gembira, maka wajahnya bagaikan potongan bulan purnama, Apabila berbicara dengan manusia, seakan-akan mereka memetik buah yang manis.
Apabila beliau tersenyum, maka senyumnya bagaikan butiran air embun, Bila berbicara maka bagaikan mutiara yang gugur dari isi pembicaraanya, jika Beliau bercakap cakap, bagaikan minyak misik yang keluar dari lisannya, Bila berjalan disuatu lorong, maka dapat diketahui bahwa beliau telah melaluinya. Apabila beliau duduk disebuah majlis, maka bau keharumannya tetap membekas smpai beberapa hari meskipun beliau telah beranjak pergi dari situ, Beliau selalu berbau harum meski tidak memakai wewangian.

Urwah meriwayatkan dari Aisyah, ia berkata : "ketika Rasulullah datang ketempat aisyah dengan penuh keceriaan, maka bersinarlah wajah beliau" (HR Bukhari)
Abu jurairiy ra berkata, : "Aku melihat rasulullah putih kulitnya dan beruban, dan hasan bin ali itu menyerupai beliau" (HR Muslim)

Abu ishaq pernah bertanya kepada AlBarra bin ‘Azib, “Apakah wajah Rasul saw seperti pedang?” (maksudnya: bukankah beliau banyak berperang, apakah wajahnya bengis bak penguasa kejam?), maka menjawablah AlBarra bin ‘Azib ra, “Tidak…Justru wajah beliau bagai Bulan Purnama” (kiasan tentang betapa lembutnya wajah beliau yang dipenuhi kasih sayang) (HR Bukhari no. 3359, Ibn Hibban no. 6287)

Dalam hadis banyak kita jumpai berbagai riwayat yang menggarnbarkan keindahan bentuk dan keelokan paras Nabi,  Dalam menggambarkan sifat-sifat Nabi, para sahabat sepakat dan tidak beda pendapat, bahwa beliau mempunyai wajah yang bersinar dan mempesona. Oleh karena itu, kita yakin bahwa ALLAH yang Maha Kuasa telah menciptakan beliau dalam sebagus-bagus rupa dan sebaik-baik bentuk adalah merupakan kesempurnaan iman kita kepadanya.

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat Al-Baara’, bahwa Rasulullah adalah manusia yang paling indah paras mukanya. Wajahnya laksana matahari yang memancar, demikian sahabat Abu Hurairah menurut riwayat At-Turmidzy.

Imam ‘Ali ra, menurut riwayat At-Turmidzy yang lain, dalam menggambarkan sifat-sifat Rasulullah berkata, bahwa wajah beliau bulat, penuh daya tarik. Sedang ‘Aisyah berkata: “Bila Rasulullah sedang gembira, maka paras mukanya bagaikan belahan bulan purnama,” seperti yang diriwayatkan At-Turmidzy.

Abu Bakar Ashiddiq dan Ka’ab bin Malik, keduanya melukiskan wajah Nabi dengan kata-kata: “seolah-olah lingkaran bulan purnama”

Tatkala Abu Thufail ditanya tentang sifat-sifat Nabi, ia berkata:”Beliau berwajah putih menarik, berseri bila sedang gembira, bagaikan bulan purnama memancarkan sinar”

Sahabat Jabir dalam menggambarkan bentuk dan rupa Nabi, berkata: “Wajah beliau bulat laksana matahari atau bulan purnama” (Hadis riwayat Mus­lirn)

Al Hasan bin ‘Ali meriwayatkan dari Ibnu Abi Halah, bahwa Rasulullah bertampang muka sangat gagah, berwibawa dan berseri-seri, bagaikan bulan purnama. Demikian menurut At-Turmidzy.

Tatkala Jabir Samurah menatap wajah Rasulullah di malam terang bulan, ia berkata: “Aku memandang wajah Nabi, lalu melihat ke arah bulan, maka bagiku beliau jauh lebih indah dari bulan yang sedang memancarkan cahaya itu” (Hadis riwayat At­Turmidzy)

Putra Rabi’ binti Mua’awwidz, ketika bertanya kepáda ibunya tentang sifat Rasulullah dijawab: “Aku melihatnya bagaikan matahari terbit”, menurut riwayat Al-Baihaqy.

Ummu Ma’ad, wanita yang pernah melihat Rasulullah dan belum pernah mengenalnya, menceritakan kepada suaminya dan berkata: “Aku melihat seorang lelaki, bersinar tampan mukanya, bagus dan rupawan.” Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Al-Baihaqi.

Seorang wanita dari suku Hamdan, bercerita dengan bangganya “Aku pernah melakukan ibadah haji bersama Rasulullah. Kemudian ia ditanya bagaimana sifat beliau itu? Wanita itu menjawab singkat: Bagaikan bulan purnama. Belum pernah aku melihat orang sebagus dia” demikan At-Turmidzy meriwayatkan.

Dia telah disempurnakan lahir dan batinnya
kemudian dipilih sebagai kekasih oleh Sang Pencipta
tak seorang pun dapat menyamai keindahannya
keindahan tunggal memang tak mungkin terbelah
[Penyair Imam Abusiri, dalam Al Burdah]